Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Usai Hamas Serang Israel, Lemhannas Waspadai Aksi Teror Baru

Riana Rizkia , Jurnalis-Kamis, 12 Oktober 2023 |08:29 WIB
Usai Hamas Serang Israel, Lemhannas Waspadai Aksi Teror Baru
Gubernur Lemhannas Andi Widjajanto waspadai teror baru usai serangan Hamas (Foto : MPI)
A
A
A

 

JAKARTA - Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) Andi Widjajanto mengatakan, pihaknya mewaspadai aksi-aksi teror baru yang mungkin muncul usai serangan kelompok militan Hamas ke Israel. Andi menjelaskan, hal tersebut dikaji oleh Lemhannas dan telah diserahkan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Kami juga melihat apakah nanti apa yang terjadi antara Israel antara Israel dengan Hamas ini memancing kemunculan aksi-aksi teror baru," kata Andi kepada wartawan, Rabu (11/10/2023).

"Terutama untuk kepentingan-kepentingan negara-negara yang secara eksplisit dalam satu minggu ini lebih mendukung operasinya Israel daripada misalnya memperjuangkan hak-hak rakyat Palestina. Itu yang sudah kami siapkan. Kami sudah menyerahkan laporan awalnya hari Senin," sambungnya.

Lemhannas, kata Andi, akan mendalami laporan awal tersebut dalam forum group discussion (FGD) pada Senin 16 Oktober 2023, mendatang.

"Itu yang sudah kami siapkan. Kami sudah menyerahkan laporan awalnya hari Senin. Lalu akan dilanjutkan kajian lebih dalam Senin depan," ucapnya.

Sebagai informasi, Lemhannas telah menyerahkan kajian cepat kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) soal serangan kelompok militan Palestina ke Israel.

"Kami sudah menyerahkan kajian cepat kami pada hari Senin (9/10) siang kepada Pak Jokowi, dan itu diminta hari Minggu (8/10). Kami serahkan hari Senin siang, akan diperdalam Senin lagi," kata Andi.

Kajian tersebut, kata Andi, berisi tentang beberapa pengaruh eskalasi serangan kelompok militan Palestina Hamas kepada Israel. Pertama, ialah soal pengaruh terhadap proses normalisasi hubungan antara Israel dengan negara-negara Arab melalui Abraham Accord yang mestinya terjadi tahun ini.

"Ada beberapa deadline yang kemudian lewat karena ada eskalasi kekerasan. Ada deadline di bulan Ramadhan tahun ini lewat, karena terjadi eskalasi kekerasan antara Israel dengan Palestina yang terjadi secara signifikan," katanya.

"Ada deadline lagi pada November tahun ini yang akan menjadi semakin berat karena ada perang antara Israel dan Hamas," sambungnya.

Kedua, kata Andi, pihaknya juga memetakan resiko-resiko politik Indonesia setelah eskalasi kekerasan terjadi.

"Kami memperhatikan Solidaritas Aksi untuk Palestina yang mungkin muncul. Di situ tidak terlalu masalah karena sikap politik luar negeri Indonesia tegas. Kita selalu memperjuangkan yang pertama adalah kemerdekaan Palestina," katanya.

Ketiga, Lemhannas juga melihat apakah pascaserangan Hamas memancing kemunculan aksi-aksi teror baru.

(Angkasa Yudhistira)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement