WASHINGTON DC - Sejumlah pengunjuk rasa pro-Palestina melakukan aksi duduk di Gedung Capitol di Washington DC pada Rabu, (18/10/2023) menuntut agar Amerika Serikat (AS) mendukung gencatan senjata antara Israel dan Hamas. Polisi menangkap beberapa pengunjuk rasa yang menolak meninggalkan gedung.
Para aktivis memisahkan diri dari demonstrasi yang lebih besar di National Mall dan duduk di lantai Gedung Kantor DPR, ketika sekelompok polisi mengawasi. Sambil meneriakkan “gencatan senjata sekarang!” para pengunjuk rasa membentangkan spanduk bertuliskan “biarkan Gaza hidup” dan “bukan atas nama kami.”
Tak lama setelah protes dimulai, Polisi Capitol memperingatkan massa untuk membubarkan diri, sebelum masuk dan menahan mereka yang menolak untuk mematuhi. Polisi Capitol melaporkan bahwa sekira 300 orang ditangkap, demikian dilansir RT.
Demonstrasi tersebut diorganisir oleh Jewish Voice for Peace atau Suara Yahudi untuk Perdamaian, yang mengklaim bahwa lebih dari 350 orang, termasuk 24 rabi, ikut ambil bagian. Di luar, kelompok tersebut mengklaim bahwa hingga 10.000 orang melakukan unjuk rasa “untuk menentang pembersihan etnis yang dilakukan pemerintah Israel terhadap warga Palestina.”
Kampanye udara Israel melawan militan Hamas di Gaza memasuki hari kedua belas pada Rabu. Diluncurkan sebagai respons terhadap serangan skala besar terhadap Israel oleh Hamas, respons negara Yahudi tersebut telah menyebabkan hampir 3.500 orang tewas dan lebih dari 12.000 orang terluka, menurut Kementerian Kesehatan Palestina.