JERMAN – Uni Eropa (UE) telah memberikan penghargaan tertinggi hak asasi manusia (HAM) kepada Mahsa Amini dan gerakan "Perempuan, Kehidupan, Kebebasan" Iran yang dipicu oleh kematiannya.
Wanita berusia 22 tahun itu meninggal dalam tahanan setelah diduga melanggar aturan ketat hijab atau jilbab bagi perempuan.
Kematiannya memicu protes yang merupakan tantangan paling serius bagi pemerintah Iran dalam beberapa dekade terakhir.
Penghargaan Sakharov tahunan untuk Kebebasan Berpikir mengakui aktivis hak asasi manusia dan pembangkang.
Setelah mengumumkan kemenangan Amini, Presiden Parlemen Eropa Roberta Metsola mengatakan hari kematiannya akan menjadi sebuah keburukan.
“Pembunuhan brutal terhadap Jina Mahsa Amini yang berusia 22 tahun menandai titik balik. Ini telah memicu gerakan yang dipimpin perempuan dan membuat sejarah,” terangnya, dikutip BBC.
Penghargaa Sakharov ini akan mengirimkan pesan solidaritas yang kuat.