Profil Hendropriyono, Tokoh Intelijen yang Mendukung Mahfud MD
Jenderal TNI (Purn.) Prof. Dr. Abdullah Mahmud Hendropriyono, S.T., S.H., M.H, dikenal sebagai tokoh intelijen dan militer berpengaruh di Indonesia. Lahir pada 7 Mei 1945, dirinya telah meniti karier yang mencakup bidang intelijen, politik, akademis, dan bisnis. Ia pernah menjabat sebagai Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) dan menjadi guru besar pertama di dunia di bidang Filsafat Intelijen.
Sejak awal kariernya, pria berkumis tersebut telah meniti langkah di berbagai posisi militer, termasuk menjadi bagian dari Kopassus TNI AD dan berpartisipasi dalam berbagai operasi militer penting, seperti Operasi Sapu Bersih III dan Operasi Seroja di Timor Timur.
Mertua dari Jenderal TNI (Purn.) Andika Perkasa tersebut juga memegang beberapa jabatan kunci dalam birokrasi pemerintah, termasuk sebagai Menteri Transmigrasi dan Pemukiman Perambah Hutan (PPH). Selain itu, ia juga dikenal sebagai pendiri Sekolah Tinggi Intelijen Negara di Sentul, Bogor.
Pendidikan tinggi yang ditempuh Hendropriyono dari berbagai institusi ternama, seperti Akademi Militer Nasional dan University of the City of Manila, telah membekali dirinya dengan pemahaman yang mendalam tentang administrasi, hukum, dan politik.