Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Tiduri Perempuan Tionghoa, Kesaktian Pangeran Diponegoro Langsung Luntur

Nanda Aria , Jurnalis-Jum'at, 03 November 2023 |06:12 WIB
Tiduri Perempuan Tionghoa, Kesaktian Pangeran Diponegoro Langsung Luntur
Lukisan Raden Saleh soal penangkapan Pangeran Diponegoro/Foto: Wikipedia
A
A
A

 

JAKARTA - Indonesianis Peter Carey dalam risetnya menulis bahwa kesaktian Pangeran Diponegoro luntur usai tidur dengan perempuan Tionghoa. Kala itu, pengobar Perang Jawa ini tergoda dengan kemolekan si perempuan usai dipijit.

Peristiwa itu terjadi ketika sang pangeran tengah dalam kondisi berperang dan beristirahat di suatu daerah.

 BACA JUGA:

Sekretaris Umum Paguyuban Trah Pangeran Diponegoro (Patra Padi) Pandu Setyawan mengakui momen Pangeran Diponegoro berinteraksi dengan perempuan Tionghoa yang disebutnya Nyonya Cina ini memang terjadi. Tetapi hal itu bukanlah seperti yang dituliskan oleh Peter Carey, dan informasi sejarah yang beredar.

Apalagi Pangeran Diponegoro merupakan sosok religius yang sejak kecil belajar agama Islam.

"Kita Lihat backgroundnya dari kecil dididik para ulama, merantau dari pesantren ke pondok pesantren. Artinya beliau punya basic agama, terkait konsep lawan jenis," ucap Pandu Setyawan, dikonfirmasi MPI beberapa waktu lalu.

 BACA JUGA:

Dirinya juga menyangsikan pernyataan Peter Carey perihal Pangeran Diponegoro yang tidur dengan perempuan China bukan mahramnya. Sebab sejak kecil memang sang pangeran taat beragama Islam. Bahkan ketika ia dan pasukannya membuat markas besar di Gua Selarong, Pangeran Diponegoro memisahkan antara gua laki-laki dan perempuan.

"Di Selarong pun dibedakan, antara gua laki-laki, dan perempuan, itu masalah remeh-temeh yang basic itu diperhatikan. Ini masalah mahram laki-laki perempuan. Masalah mahram," ucapnya.

Apalagi mengacu pada sumber Babad Diponegoro Manado - Makassar Pupuh XXVII Sinom disebut Pandu, sang pangeran menulis "Aneng ing daren punika, pan dalu kinen meteki, kang boyongan nyonya China, Kangjeng Sultan salah kardi," yang ketika diterjemahkan intinya peristiwa itu saat sang pangeran lelah dan akhirnya meminta pijat oleh perempuan China, yang disebut Nyonya China.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement