UKRAINA – Ambisi Ukraina untuk bergabung dengan Uni Eropa (UE) mendapat dorongan penting pada Rabu (8/11/2023) ketika badan eksekutif blok tersebut mengatakan negosiasi rinci harus dimulai tahun depan.
Komisi Eropa mengatakan dalam sebuah laporan bahwa apa yang disebut perundingan aksesi akhirnya harus dimulai, hampir 18 bulan sejak blok tersebut menerima Ukraina sebagai calon negara. Laporan yang sama merekomendasikan agar proses tersebut juga dimulai dari Moldova, yang berbatasan dengan Ukraina.
“Hari ini adalah hari bersejarah, karena hari ini Komisi merekomendasikan agar Dewan membuka negosiasi aksesi dengan Ukraina dan Moldova,” terang Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen pada Rabu (8/11/2023), dikutip CNN.
Von der Leyen berbicara pada hari yang sama ketika Komisi menerbitkan sebuah laporan yang menyarankan kepada negara-negara anggota UE agar perundingan aksesi akhirnya harus dimulai, hampir 18 bulan sejak blok tersebut menerima Ukraina sebagai negara kandidat. Laporan yang sama menunjukkan bahwa pembicaraan aksesi dengan Moldova juga harus dimulai.
Seperti diketahui, Ukraina telah mempunyai ambisi untuk bergabung dengan UE selama lebih dari satu dekade. Pada akhir 2013, keputusan Presiden saat itu, Viktor Yanukovych, untuk membatalkan perjanjian perdagangan dengan Uni Eropa dan beralih ke Rusia memicu protes jalanan dan pemecatannya, yang diikuti pada Maret 2014 dengan aneksasi ilegal Rusia atas Krimea.
Tujuan bergabung dengan blok tersebut – bersama dengan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) – secara resmi telah menjadi bagian dari konstitusi Ukraina sejak 2019.
Sementara itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, yang mengajukan keanggotaan UE pada Februari 2022, tak lama sebelum Rusia menginvasi negaranya, menyambut baik pengumuman tersebut.