JAKARTA - Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin berharap target penurunan kemiskinan ekstrem tidak terganggu akibat Pemilihan Umum (Pemilu). Apalagi, pemerintah menargetkan penurunan kemiskinan ekstrem nol persen di tahun 2024.
Sementara, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) saat ini angka kemiskinan di Indonesia secara keseluruhan masih sekitar 9,36 persen per Maret 2023 atau sebesar 25,90 juta orang. Sedangkan angka kemiskinan ekstrem pada Maret 2023 berada di angka 1,12 persen atau turun dibandingkan Maret 2022 sekitar 2,04 persen.
“Saya kira kita harapkan bahwa sisanya nanti itu ada percepatan walaupun memang menghadapi kesibukan tahun politik ya, Pemilu, kita harapkan bisa diharapkan nanti hasilnya lebih baik,” ungkap Wapres dalam keterangannya di Istana Wapres, Jakarta, Kamis (9/11/2023).
Lebih lanjut, Wapres mendorong agar pimpinan daerah agar tetap fokus untuk mengejar target agar mengentaskan kemiskinan meskipun saat ini sudah memasuki tahun politik.
“Saya minta agar konsistensi seluruh pimpinan daerah tetap terjaga, utamanya dalam melaksanakan strategi pengurangan beban pengeluaran masyarakat, peningkatan pendapatan berkelanjutan kelompok masyarakat miskin ekstrem, serta penurunan jumlah kantong-kantong kemiskinan,” ujarnya.
Menurut Wapres, agar Kementerian dan Lembaga serta Pemerintah Daerah dapat mencapai target penghapusan kemiskinan ekstrem, pemerintah telah melakukan penajaman sasaran penerima manfaat melalui pengembangan data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE), serta konvergensi program dan anggaran.
“Hasilnya mulai terlihat dengan BPS mencatat kemiskinan ekstrem bulan Maret 2023 turun signifikan menjadi 1,12%,” ucap Wapres.