Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Uni Eropa Sebut 100 Warga Sipil Tewas dalam Pembantaian Massal di Burkina Faso

Susi Susanti , Jurnalis-Selasa, 14 November 2023 |12:04 WIB
Uni Eropa Sebut 100 Warga Sipil Tewas dalam Pembantaian Massal di Burkina Faso
Uni Eropa sebut 100 warga sipil tewas dalam pembantaian massal di Burkina Faso (Foto: AP)
A
A
A

AFRIKA – Sekitar 100 warga sipil dilaporkan tewas dalam pembantaian massal di sebuah desa di negara Burkina Faso di Afrika Barat.

“Hampir seratus warga sipil, termasuk perempuan dan anak-anak, dilaporkan tewas dalam pembantaian di desa Zaongo, di wilayah utara-tengah Burkina Faso,” kata External Action Uni Eropa (EEAS) dalam sebuah pernyataan, dikutip BBC.

Serangan tersebut dikutuk oleh pemerintah AS dan Uni Eropa (UE) yang meminta otoritas transisi untuk menjelaskan keadaan di balik pembantaian tersebut untuk menentukan siapa yang bertanggung jawab.

Burkina Faso saat ini berada di bawah kekuasaan militer setelah junta berhasil melakukan kudeta pada Juli 2022. Sejak pengambilalihan militer, junta memprioritaskan keamanan tetapi kesulitan mengendalikan kelompok Islam yang serangannya telah mengakibatkan banyak korban sipil pada tahun ini.

Upaya kudeta yang gagal ini terjadi hampir setahun setelah pemimpin junta Burkina Faso Ibrahim Traore (tengah) merebut kekuasaan di negara Afrika Barat tersebut.

Pada awal April, pihak berwenang menyalahkan teroris atas pembunuhan sedikitnya 44 orang dalam serangan terpisah di desa-desa di Burkina Faso utara.

Pada bulan yang sama, 136 orang lainnya, termasuk bayi, tewas dalam serangan serupa di sebuah desa di wilayah yang sama oleh orang-orang bersenjata berseragam militer. Pihak berwenang mengutuk serangan itu dan membuka penyelidikan.

Burkina Faso telah menjadi pusat kekerasan yang menyebar di wilayah Sahel yang luas oleh kelompok-kelompok Islam yang terkait dengan Al Qaeda dan ISIS.

Menurut Amnesty International, sebagian besar negara miskin ini “dikepung oleh kelompok bersenjata” yang “melakukan kejahatan perang dan pelanggaran hak asasi manusia.”

Dalam pernyataannya yang mengutuk serangan terbaru tersebut, UE menegaskan kembali solidaritas penuhnya terhadap masyarakat Burkina Faso, dan menggambarkan mereka sebagai korban pertama dari terus memburuknya situasi keamanan di negara tersebut.

(Susi Susanti)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement