BURKINA FASO – Pemerintah militer Burkina Faso mengumumkan akan memperpanjang kekuasaan junta selama lima tahun lagi.
Penguasa negara tersebut, Kapten Ibrahim Traoré, juga akan dapat ikut serta dalam pemilihan presiden berikutnya, kata stasiun penyiaran milik negara tersebut.
Ketika ia merebut kekuasaan melalui kudeta hampir dua tahun lalu, Kapten Traore berjanji memulihkan pemerintahan sipil pada 1 Juli tahun ini.
Namun Burkina Faso kini telah bergabung dengan negara tetangganya, Mali, dalam memperluas kekuasaan militer.
Langkah tersebut diumumkan pada Sabtu (25/5/2024), setelah pertemuan konsultasi nasional di ibu kota negara Afrika Barat, Ouagadougou.
Piagam yang diubah, ditandatangani oleh Kapten Traoré, menyatakan bahwa masa transisi 60 bulan yang baru akan berlaku mulai 2 Juli tahun ini.
“Pemilu yang menandai berakhirnya transisi dapat diselenggarakan sebelum batas waktu ini jika situasi keamanan memungkinkan,” tulis kantor berita Reuters mengutip piagam tersebut.
Burkina Faso diperintah oleh tentara sejak Januari 2022, ketika Letkol Paul-Henri Damiba merebut kekuasaan dari Presiden Roch Kaboré.
Kolonel Damiba membenarkan kudeta tersebut dengan mengatakan pemerintah sebelumnya telah gagal menangani meningkatnya kekerasan militan Islam.