BOGOR - Masyarakat khususnya di Parung Panjang, Bogor, Jawa Barat muak dengan kondisi wilayahnya yang carut marut. Mereka pun turun ke jalan untuk menyuarakan aspirasinya.
Wilayah Parung Panjang, khususnya di Jalan Mohamad Toha, Parung Panjang, Kabupaten Bogor merupakan jalur yang dilintasi truk tambang bertonase besar. Bukan hanya infrastruktur jalan yang rusak, polusi udara juga menjadi makanan sehari-hari masyarakat di wilayah tersebut.
"Malaikat maut" seakan mengintai masyarakat Parung Panjang. Sebab, bukan sekali dua kali, nyawa masyarakat melayang karena kecelakaan truk dan jalan rusak.
Masyarakat Parung Panjang Bersatu menggeruduk Kantor Kecamatan Parung Panjang di Jalan Mohamad Toha, Parung Panjang, pada hari ini, Senin (20/11/2023) pagi. Aksi massa dilakukan buntut polemik truk tambang yang tidak ada solusi konkret dan terus memakan korban.
Aksi unjuk rasa sempat memanas saling dorong dengan aparat. Massa juga melempar kemasan air mineral ke arah kantor kecamatan.
"Bogor kota hujan, bukan kota Debu. Ganti Camat," teriak orator dari atas mobil komando.
"Pak Camat Keluar, Pak Camat Keluar," timpal massa aksi.
Sederet tuntutan yang dilontarkan massa aksi, di antaranya:
1. Perubahan Peraturan Bupati (Perbup) harus secepatnya dilaksanakan; portal harus segera dibuat dan penjagaan Dishub 24 Jam harus segera dijalankan.
2. Pembangunan dan perbaikan jalan-jalan yang rusak harus segera dieksekusi.
3. Jalan tambang yang dijanjikan oleh Ridwan Kamil 6 tahun lalu harus segera direalisasikan. Pemprov harus punya harga diri dengan janjinya. Harus punya integritas dan keberanian.
4. Tugaskan Muspika yang punya Integritas dan keberanian untuk membenahi permasalahan Parungpanjang, terutama masalah Jalan Provinsi yang menjadi jalan tambang selama puluhan tahun.