JAKARTA – Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto mengungkapkan kronologi gugurnya 4 anggota pasukan elite Kostrad TNI AD yang ditembak KKB teroris di Distrik Paro, Kabupaten Nduga, Papua.
Diketahui, seluruh korban berasal dari Satgas Yonif Mekanis Raider 411/Pandawa Kostrad. Keempatnya adalah adalah Praka Yipsan Ladou, Praka Dwi Bekti Probo Siniwoko, Pratu Miftahul Firdaus, dan Prada Darmawan.
Jenderal Kopassus ini menyampaikan, bahwa saat ini keempat jenazah prajurit tersebut akan dibawa ke rumah duka masing-masing.
"Sudah (dievakuasi) hari ini, dibawa ke rumah duka masing-masing,” ujar Agus di Hotel Grand Sahid, Jakarta, Senin (27/11/2023).
Agus juga menegaskan, peristiwa gugurnya prajurit Kostrad TNI AD tersebut bukan dalam operasi pencarian Pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens yang disandera KKB Egianus Kogoya.
Menurutnya, peristiwa itu terjadi dalam pengejaran KKB teroris yang sebelumnya melakukan penyerangan terhadap masyarakat.
"Itu pengejaran kemarin yang OPM membunuh masyarakat yang ada di Paro itu,"tegas Jenderal Agus Subiyanto.
Setelah dikirim ke kampung halamannya masing-masing untuk proses pemakaman, keluarga prajurit TNI tersebut juga akan mendapatkan santunan.
“Kita sudah berikan santunan sesuai dengan hak-hak dia, ada dari Asabri, TNI AD, Bank BRI dan Bank BJB itu jumlahnya per orang lebih dari 500 juta," ujarnya
Jenderal Agus Subiyanto juga menegaskan bahwa ke empat prajurit yang gugur, akan mendapatkan Kenaikan Pangkat Luar Biasa (KPLB) atas jasa-jasanya dalam pelaksanaan tugasnya di Papua. “Mereka kita KPLB-kan,” tegasnya.
(Fahmi Firdaus )