Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Sejarah dan Asal Usul Tomang: Dari Tempat Jin Buang Anak sampai Jadi Pusat Perekonomian

Winda Rahmadita , Jurnalis-Kamis, 07 Desember 2023 |16:19 WIB
   Sejarah dan Asal Usul Tomang: Dari Tempat Jin Buang Anak sampai Jadi Pusat Perekonomian
Jalan Tomang Raya (Foto: Dok Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Setiap daerah memiliki sejarah dan asal usul tersendiri, tak terkecuali Tomang, sebuah wilayah yang terkenal sebagai salah satu pusat perekonomian dan persimpangan jalan raya yang ramai.

Terletak di Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta Barat, Tomang tak hanya identik sebagai kehidupan urban yang sibuk, melainkan juga menyimpan narasi panjang akan latar belakang dan asal muasal yang menarik.

Mulai dari kawasan rawa-rawa hingga menjadi sebuah gudang logistik, Tomang menjadi saksi bisu perkembangan dinamis kehidupan metropolitan Jakarta, bahkan sebelum Indonesia merdeka. Dalam artikel ini, Anda akan menjelajah sejarah dan asal usul Tomang yang membentuk identitas wilayah ini.

Sejarah Asal Muasal Tomang

Menurut kepercayaan masyarakat Betawi, nama Tomang berasal dari kepercayaan mereka akan keberadaan sosok Jin Tomang. Hal tersebut karena pada masa lampau, wilayah tersebut merupakan lahan rawa tidak berpenghuni, sehingga mereka menganggap wilayah itu sebagai tempat jin buang anak atau entitas gaib.

Istilah tempat jin buang anak digunakan masyarakat Betawi untuk menunjuk tempat-tempat di Jakarta yang masih sepi.

Namun, berdasarkan sejarah, pada masa pemerintahan kolonial Belanda, Tomang memiliki arti dapur yang menjadi kawasan tempat beroperasinya gudang logistik Hindia Belanda sekaligus digunakan sebagai dapur umum.

Dahulu, dapur umum tersebut digunakan sebagai tempat untuk menyediakan makanan bagi para tentara kolonial yang bertugas di wilayah Batavia (Jakarta), terutama di sekitar asrama di Petojo. Kini, jejak bekas gudang logistik tersebut sudah tidak ada karena Tomang telah dipenuhi berbagai gedung perkantoran.

Terdapat juga asal usul Tomang lain yang berawal pada tahun 1805, dimana Panembahan Sumolo, Penguasa Sumenep, Madura, mengirimkan pasukannya untuk membantu Belanda dalam Perang Padri dibawah pimpinan Tuanku Imam Bonjol di Sumatera Barat.

Pasukan Sumenep Madura yang berjumlah 1.000 orang ditempatkan di beberapa wilayah Ommelanden, sebutan bagi dataran luas di sekitar kota Batavia, termasuk Tomang yang saat itu merupakan kawasan rawa basah yang nyaris tidak berpenghuni.

Selama menempati kawasan tersebut, para pasukan Madura tak luput membawa tradisi dari kampung halamannya, yaitu kebiasaan dalam membuat tungku gerabah untuk keperluan masak sehari-hari.

Tungku besar yang digunakan untuk memasak nasi dan makanan bagi para pasukan yang ditempatkan di luar rumah tersebut disebut sebagai Tomang, yang berasal dari bahasa Madura. Oleh karena itu, kawasan itu pun kemudian dikenal dengan Kampung Tomang, bahkan hingga sekarang.

Perkembangan Wilayah Tomang

Pada masa kemerdekaan, kawasan Tomang masih menjadi wilayah yang sepi. Namun, pembangunan jalan layang menuju Tol Jakarta-Merak yang melewati Jalan Raya Tomang pada tahun 1972-1975 membuat Tomang mulai berkembang menjadi pusat perekonomian.

Kawasan Tomang yang semakin mudah dijangkau mendorong banyak pengusaha untuk membangun usahanya di sana, seorang konglomerat dari Kebumen, Salimin Prawiro Sumarto, yang mendirikan Mall Taman Anggrek pada tahun 1966 yang berdiri dengan megah.

Bahkan, Mall Taman Anggrek pernah menempati posisi sebagai mall terbesar di Asia Tenggara saat awal berdirinya. Tak hanya itu saja, dibangun juga Central Park dan Soho di samping mall di atas lahan dengan luas mencapai 125 ribu meter persegi, mendapatkan penobatan sebagai salah satu bangunan terbesar di dunia.

Itulah sejarah dan asal usul Tomang yang kini telah mengalami banyak perubahan, mulai dari kawasan rawa-rawa yang tidak berpenghuni, menjadi gudang logistik, hingga kini merupakan wilayah pusat perekonomian.

(Fakhrizal Fakhri )

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement