Untuk itu, dia menyambut baik langkah warga pesisir Kota Semarang yang aktif menanam mangrove. Pemulihan ekosistem pesisir itu akan menumbuhkan aspek-aspek lain aspek termasuk meningkatkan perekonomian masyarakat.
“Pembangunan berkelanjutan itu membutuhkan tiga pilar, yaitu pilar sosial, pilar ekonomi, dan pilar lingkungan. Saat ini masyarakat sudah melakukan di pilar lingkungan. Ini menjadi salah satu bukti bahwa ketika lingkungan itu kita pelihara, dan alam menjadi bagian dari kehidupan kita, maka secara aspek lain misalkan ekonomi juga menjadi salah satu penopang (meningkat),” katanya.
“Sekarang masyarakat sudah bisa memanfaatkan area yang sekarang direhabilitasi untuk kepentingan ekonomi masyarakat setempat. Bisa melalui kegiatan-kegiatan wisata, atau lainnya yang nantinya akan memberikan dampak kepada peningkatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat,” pungkasnya.
Sekadar diketahui, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mendapatkan amanat dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024, untuk melakukan rehabilitasi kawasan mangrove seluas 1.800 hektare selama 5 tahun. Hingga 2022, KKP telah melakukan penanaman mangrove seluas 2.069,14 hektare.
(Khafid Mardiyansyah)