Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

5 Fakta Vanessa Perilman, Kepala Desainer Yang Hina Palestina Lewat Iklan Zara Terbaru

Ludwina Andhara Herawati , Jurnalis-Senin, 11 Desember 2023 |17:43 WIB
5 Fakta Vanessa Perilman, Kepala Desainer Yang Hina Palestina Lewat Iklan Zara Terbaru
Ilustrasi. (Foto: Reuters)
A
A
A

JAKARTA – Perusahaan fesyen Zara mendapat banyak seruan boikot dari negara-negara Muslim. Hal ini disebabkan oleh aksi kampanye Zara dalam mempromosikan koleksi terbaru mereka, The Jacket.

Mengutip sumber lain, promosi ini dianggap menghina korban agresi Israel di Gaza. Hal ini tampak ketika seorang model, Kristen McMenamy, berpose di reruntuhan, dengan peti kayu berserakan, manekin tanpa kaki dan tangan. Bahkan berfoto dengan manekin yang terbungkus kain kafan.

Sebagai perusahaan fashion terkenal, Zara memiliki ribuan staf, dengan ragam latar belakang, asal negara, dan sudut pandang politik. Salah satunya adalah Vanessa Perilman.

Pada 2021, Vanessa telah dikenal publik karena komentar dan iklan kontroversionalnya terhadap Palestina. Apa saja yang dilakukan Vanessa saat melakukan penghinaan terhadap Palestina?

1. Perjalanan Pendidikan

Mengutip LinkedIn, Vanessa mengenyam pendidikan di Sekolah Desain Polimoda pada 2000-2001. Kemudian melanjutkan pendidikannya di Fashion Institute of Technology pada 2000 - 2002.

Pada 2003-2003, ia terpilih untuk mempresentasikan koleksinya di Museum Carousel de Louvre selama Paris Fashion Week. Ia mempresentasikan koleksi di Museum Louvre selama pekan mode Paris dan memenangkan penghargaan untuk "koleksi pakaian malam" terbaik

2. Perjalanan Karier

Ia mulai menitik karier pada 2004 hingga 2005. Karier dimulai dengan menjalin kerjasama dengan Alber Elbaz dalam koleksi busana musim dingin di Paris.

Pada 2006 - 2007, ia menciptakan konsep dan Mood Board untuk koleksi Better Speciality Retail di Calvin Klein.

Pada 2007 - 2008, ia menjadi Senior Designer untuk koleksi URBAN ZEN di perusahaan The Donna Karan Company, LLC.

Pada 2009, ia berhasil merancang atasan tenun dan meningkatkan penjualan sebesar 42% di Club Monaco. Perusahaan tersebut juga menggandeng berbagai desainer untuk berkolaborasi dalam meluncurkan dan mendesain Home Spa Collection.

Sebelum freelance, Vanessa adalah Kepala Desainer Forever 21 selama dua setengah tahun, dari 2011 hingga 2014.

Sementara di Forever 21, ia bertanggung jawab atas desain gaun dan rok. Dia juga mendapatkan pengalaman dalam berkomunikasi dengan pabrik-pabrik yang mengawasi merek yang berbasis di Los Angeles (LA) tersebut.

Pada akhirnya ia bekerja sebagai Kepala Desainer atau Head Design di Zara, yang dimiliki oleh Inditex.

3. Berdebat Dengan Model Asal Palestina. 

Mengutip NBC News, Kepala Desainer Zara, Vanessa Perilman, terlibat dalam perdebatan online dengan model asal Palestina, Qaher Harhash pada 9 Juni 2021.

Harhash membuat postingan pro-Palestina di akun Instagramnya. Vanessa memberi komentar melalui pesan langsung.

Komentarnya berisikan, jika orang-orang Palestina berpendidikan, mereka tidak akan meledakkan rumah sakit dan sekolah yang dibiayai Israel di Gaza.

"Orang-orang di industri saya tahu kebenaran Israel dan Palestina, dan saya TIDAK AKAN PERNAH berhenti membela Israel," ujar Vanessa.

"Orang Israel tidak mengajarkan anak-anak untuk membenci atau melempari tentara dengan batu seperti yang dilakukan orang-orang Anda," tambahnya.

4. Zara Tidak Mentolerir Diskriminasi

Mengutip NBC News, Harhash mengunggah tangkapan layar pesan Vanessa ke Instagram pribadinya. Unggahan tersebut viral dan menuntut Vanessa untuk diberi ketegasan dan memboikot Zara.

Perusahaan yang memiliki merek Zara, Inditex, mengatakan bahwa mereka tidak menerima dan mentoleransi segala bentuk diskriminasi terhadap budaya, agama, ras, negara, atau kepercayaan manapun.

5. Memilih Mundur 

Vanessa memilih mundur ketika komentarnya di postingan Instagram Harhash viral. Ia menulis kepada Harhash bahwa ia menyesal.

"Saya kira ini kembali ke pepatah lama yang dikatakan nenek saya, yaitu kemarahan adalah awal dari penilaian yang buruk."

"Saya benar-benar minta maaf. Saya sangat berharap Anda bisa memaafkan saya," ujar Vanessa.

(Rahman Asmardika)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement