GAZA - Pasukan Israel dan Hamas terlibat dalam pertempuran hebat pada Senin (11/12/2023) di Khan Younis dan sekitarnya di bagian selatan Jalur Gaza. Sementara itu pertempuran terus berlangsung di Kota Gaza di bagian utara jalur itu.
Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB (UNOCHA) mengatakan bahwa distribusi bantuan di Gaza sebagian besar terhenti, kecuali di daerah Rafah di dekat perbatasan dengan Mesir, di mana pertempuran sengit dan pembatasan terhadap akses ke jalan-jalan utama telah menghambat operasi kemanusiaan.
Pertempuran itu telah mendorong sekira 1,9 juta orang meninggalkan rumah mereka di Gaza. Banyak dari mereka mencari perlindungan di bagian selatan di fasilitas-fasilitas yang penuh sesak, di tengah-tengah peringatan mengenai kondisi sanitasi yang buruk dan ancaman meningkatnya penyebaran penyakit menular.
UNOCHA mengatakan puluhan ribu orang telah tiba di Rafah selama sepekan terakhir. Pada periode yang sama, Israel telah meluaskan perangnya terhadap militan Hamas lebih jauh di selatan, termasuk operasinya di Khan Younis, kota terbesar kedua di Gaza, demikian dilansir dari VOA Indonesia.
Amerika Serikat (AS) pada Minggu, (10/12/2023) mengatakan militer Israel gagal dalam niat yang dinyatakannya untuk melindungi sebanyak mungkin warga sipil Palestina.
“Sangat penting bahwa warga sipil dilindungi,” kata Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken dalam acara di televisi CNN, “State of the Union.” Ia mengatakan Israel telah gagal dalam melindungi warga sipil Palestina sewaktu melanjutkan ofensifnya terhadap militan Hamas.