Cara Ganjar meneruskan gaya kepemimpinan Jokowi pun terlihat, antara lain lewat blusukan yang dilakukan ke berbagai daerah, dan langsung ke masyarakat kecil.
"Kami yakin kalau publik melihat sosok Mas Ganjar, maka publik akan menilai Mas Ganjar ini adalah blusukan plus, Mas Ganjar ini adalah Jokowi 3.0," ungkap Andi.
Meski demikian, lanjutnya, pasangan Ganjar-Mahfud juga akan menyoroti isu demokrasi, terutama tentang Putusan Mahkamah Konstitusi terkait usia capres-cawapres, dan politik dinasti yang kontroversial.
Dia menegaskan, saat ini demokrasi dalam bahaya dan hal itu berlaku di seluruh dunia, bukan hanya Indonesia. Itu sebabnya misi Ganjar-Mahfud adalah memastikan Pemilu 2024 kembali mengangkat isu demokrasi yang menjadi cita-cita reformasi Indonesia.
Sementara itu, Aryo menambahkan, isu demokrasi sangat esensial dan harus menjadi komitmen seluruh masyarakat Indonesia untuk menegakkan demokrasi karena berdampak bagi pembangunan bangsa.
"Kalau demokrasi tidak terjaga, bagaimana kita bisa mendapat kepercayaan publik, bagaimana kita bisa membangun, bagaimana kita bisa memberantas korupsi, bagaimana kita bisa membuka akses ekonomi yang merata. Jadi sekali lagi demokrasi bukan isu elite, tapi esensial, isu paling mendasar yang harus kita jaga," pungkas Aryo.
(Angkasa Yudhistira)