JAKARTA - Myanmar merupakan salah satu negara paling tertinggal di Asia Tenggara. Negara yang awalnya dikenal sebagai Burma ini berganti nama menjadi Myanmar pada 1989.
Mengutip The Indonesian Journal of Southeast Asian Studies 2018, Myanmar diambil dari bentuk sastra bahasa kelompok tersebut, yang diasosiasikan dengan ideologi demokratis dan federalis.
Salah satu wilayah termiskin di Myanmar yakni Rakhine. Negara bagian ini terletak di bagian Pantai Barat. Jumlah penduduk beragama Buddha diperkirakan 59,7% dan 35,6% Muslim.
Mengutip Thaibiz Myanmar, total luas wilayah Rakhine mencapai 36.778 km persegi, dengan panjang 640 km dari utara ke selatan, dan lebar 145 km pada bagian terlebar.
Wilayah ini terdiri dari sebidang tanah yang panjang dan sempit di sepanjang pantai timur Teluk Benggala, dan membentang dari Sungai Naff di perbatasan daerah Perbukitan Chittagong di Bangladesh bagian utara ke Sungai Gwa di selatan.
Geografis Rakhine mencakup garis-garis pantai dan pegunungan yang membentang dari Utara ke Selatan. Pusat-pusat kotapraja sebagian besar berada di pesisir pantai, dan dikelilingi oleh masyarakat desa.
Berada di pesisir pantai menjadi sumber mata pencaharian penduduk. Ikan-ikan yang ditangkap sebagian besar diangkut ke Yangon, sebagian juga diekspor. Padi menjadi tanaman pokok di wilayah ini hingga 85% menempati lahan pertanian.
Meskipun sebagian besar wilayah di Myanmar kekurangan pasokan listrik, di Negara Bagian Rakhine permasalahan listrik lebih besar. Pada 2009, konsumsi di negara ini adalah 30 MW atau 1,8% dari total kapasitas pembangkitan listrik.