Himbauan kepada Masyarakat Sekitar Gunung Marapi
Sebagaimana yang dijelaskan terkait status Gunungapi Marapi yang berada di level II atau ‘waspada’, maka direkomendasikan kepada masyarakat di sekitar Marapi dan pengunjung/wisatawan/pendaki untuk tidak memasuki dan dilarang melakukan kegiatan di dalam wilayah radius 3 km dari pusat aktivitas (Kawah Verbeek).
Dan masyarakat yang bermukim di sekitar lembah/aliran/bantaran sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Marapi agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya lahar yang dapat terjadi terutama di saat musim hujan.
Demi mencegah dan menghindari gangguan pernapasan (ISPA) maupun gangguan kesehatan lainnya yang disebabkan oleh abu vulkanik maka masyarakat yang berada di sekitar Gunung Marapi agar menggunakan masker pelindung mulut dan hidung serta perlengkapan lain untuk melindungi mata dan kulit. Selain itu jika terjadi hujan abu agar mengamankan sarana air bersih serta membersihkan atap rumah dari abu vulkanik yang tebal agar tidak roboh.
Di samping itu, masyarakat yang ada di sekitar Gunung Marapi dan seluruh pihak agar menjaga kondusivitas suasana di masyarakat, tidak menyebarkan narasi bohong (hoax), dan tidak terpancing isu-isu yang tidak jelas sumbernya. Masyarakat harap selalu mengikuti arahan dari Pemerintah Daerah.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Agam mencatat ada 173.334 jiwa warga yang tinggal di sekitaran Gunung Marapi tersebut.
“Ada 173.334 jiwa dan 50.257 kepala keluarga yang tinggal di sekitar Gunung Marapi. Mereka tersebar di lima kecamatan terdiri dari 30 nagari (desa),” kata Kepala Pelaksana BPBD Agam, Bambang Warsito.
Lima kecamatan tersebut adalah Kecamatan Sungaipua sebanyak 27.127 jiwa, 7.443 kepala keluarga, Kecamatan Canduang 25.679 jiwa 7.596 kepala keluarga. Kemudian Kecamatan Banuhampu 38.431 jiwa,10.869 kepala keluarga,Kecamatan Baso 37.099 jiwa dengan 11.351 kepada keluarga dan Kecamatan Ampek Angkek 44.998 jiwa dengan 12.998 kepala keluarga.
Guna mengantisipasi korban jiwa, kata Bambang, Bupati Agsam juga telah mengeluarkan surat edaran Nomor 360/20/BPBD-AG/I/2023 tentang Imbauan Untuk Meningkatkan Kewaspadaan Bagi Masyarakat yang Berada di Kawasan Gunung Api Marapi.
Gunung Marapi Kembali Meletus
Gunung Marapi, kembali mengalami erupsi dengan asap letusan cukup besar teramati dengan jelas dari beberapa daerah di Kabupaten Agam. Erupsi terjadi pada Jumat 22 Desember 2023, sekira pukul 12.19 WIB.
"Letusannya jelas terlihat dari daerah Sungai Puar. Kami mendengar suara letusan yang tidak terlalu besar namun asap membumbung tinggi jelas terlihat," kata seorang warga, Ningsih (35) di Kabupaten Agam.
Menurutnya letusan gunung tersebut bertepatan dengan waktu azan Sholat Jumat, tidak biasanya Gunung Marapi selalu berasap dengan waktu lama.
Sementara seorang warga lainnya, Ismet (40) berharap letusan gunung tersebut tidak berdampak parah. "Semoga semua kembali baik-baik saja," katanya.
Letusan kali ini menjadi letusan hari ke-20 setelah erupsi pertama kali pada Minggu (3/12/2023) lalu yang mengakibatkan 24 korban tewas dari kalangan para pendaki yang terjebak saat Marapi erupsi.
Sementara itu, petugas Pemantau Gunung Api (PGA) Marapi, Teguh dalam keterangan tertulisnya mengungkap tidak bisa memantau ketinggian kolom abu yang tertutup awan dari arah Kota Bukittinggi.
(Awaludin)