Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Profil Robert Mugabe, Presiden yang 30 Tahun Berkuasa di Zimbabwe

Maria Regina Sekar Arum , Jurnalis-Selasa, 02 Januari 2024 |19:59 WIB
Profil Robert Mugabe, Presiden yang 30 Tahun Berkuasa di Zimbabwe
Robert Mugabe. (Foto: Reuters)
A
A
A

JAKARTA - Robert Mugabe mengawali karir dengan menjabat sebagai perdana menteri pada tahun 1980 dan menjabat sebagai presiden Zimbabwe dar 1987 hingga 2017.

Sebagai perdana menteri, Mugabe awalnya mengikuti kursus pragmatis yang dirancang untuk meyakinkan petani dan pengusaha kulit putih di Zimbabwe, yang keterampilannya sangat penting bagi perekonomian.

Mugabe diperkenalkan dengan politik nasionalis ketika Mugabe menjadi mahasiswa di University College of Fort Hare, Afrika Selatan. Mugabe kembali ke Rhodesia pada tahun 1960 dan pada tahun 1963, Mugabe membantu Pendeta Ndabaningi Sithole untuk membentuk Uni Nasional Afrika Zimbabwe (ZANU) sebagai negara yang memisahkan diri dari Joshua Nkomo Persatuan Rakyat Afrika Zimbabwe (ZAPU).

Pada 1964, Mugabe ditangkap karena ‘pidato subversif’ dan menghabiskan 10 tahun di penjara. Pada akhir tahun 1974, Mugabe dibebaskan. Selama perang saudara yang mempertemukan penduduk mayoritas kulit hitam Rhodesia melawan melawan Rhodesia yang dipimpin oleh Perdana Menteri Ian Smith, Mugabe adalah pemimpin bersama dengan Nkomo dari Front Patriotik (PF) Zimbabwe.

Mugabe membentuk pemerintahan koalisi antara partainya, ZANU-PF yang mendapatkan dukungan mayoritas orang Shona dan ZAPU Nkomo yang mendapatkan dukungan dari minoritas rakyat Ndebele.

Mugabe selalu bermaksud mengubah Zimbabwe dari demokrasi parlementer menjadi negara sosialis satu partai. Pada 1984, ZANU-PF mengadakan kongres yang menjadikan Mugabe sebagai pemimpin yang tidak tertandingi dan membentuk struktur partai baru dengan Komite Sentral dan Politbiro yang dirancang untuk memerintah partai tersebut dan Zimbabwe.

Melansir dari Britannica, pada 31 Desember 1987, Mugabe menjadi presiden eksekutif pertama Zimbabwe yang secara efektif membentuk pemerintahan satu partai. Pada 1990, Mugabe terpilih kembali menjadi presiden dalam pemilihan multipartai yang ditandai dengan intimidasi dan kekerasan.

Mugabe menghadapi kerusuhan yang semakin besar pada akhir tahun 1990an. Perekonomian yang gagal dan keputusannya mengirim pasukan untuk membantu Presiden Laurent Kabila dari Republik Demokratik Kongo dalam perjuangannya melawan pemberontak menyebabkan pemogokan, dan pada November 1998 terjadi kerusuhan setelah pengumuman Mugabe bahwa dia dan anggota kabinetnya akan menerima kenaikan gaji.

Faksi-faksi di dalam ZANU-PF terus mendesak penerapan sistem multipartai yang sesungguhnya. Oposisi nyata pertama terhadap pemerintahan Mugabe datang dari Gerakan untuk Perubahan Demokratis (MDC), dibentuk pada bulan September 1999 dan dipimpin oleh anggota serikat pekerja Morgan Tsvangirai.

Pada 29 Maret 2008, ketika ia kalah dalam pemilihan presiden dari Morgan Tsvangirai, pemimpin Gerakan untuk Perubahan Demokratik (MDC), Mugabe tidak mau melepaskan kendali dan menuntut penghitungan ulang. Pemilihan putaran kedua akan diadakan pada Juni itu.

Melansir dari Biography, para pendukung MDC diserang dan dibunuh dengan kejam oleh anggota oposisi Mugabe. Ketika Mugabe secara terbuka menyatakan bahwa selama dia masih hidup, dia tidak akan pernah membiarkan Tsvangirai memerintah Zimbabwe, Tsvangirai menyimpulkan bahwa penggunaan kekuatan yang dilakukan Mugabe akan membuat hasil pemungutan suara tidak menguntungkan Mugabe, dan mengundurkan diri.

Pada 22 November 2017, tidak lama setelah sidang gabungan Parlemen Zimbabwe untuk pemungutan suara pemakzulan, pembicara membacakan surat dari presiden yang diperangi. “Saya telah mengundurkan diri untuk memungkinkan kelancaran peralihan kekuasaan,” tulis Mugabe.

Berakhirnya masa jabatan Mugabe selama 37 tahun disambut dengan tepuk tangan dari anggota Parlemen, serta perayaan di jalan-jalan Zimbabwe. Menurut juru bicara ZANU-PF, mantan wakil presiden Mnangagwa akan mengambil alih jabatan presiden dan menjalani sisa masa jabatan Mugabe hingga pemilu 2018.

Robert Mugabe meninggal dunia pada 6 September 2019 di usia 95 tahun. Menurut pihak keluarga, Mugabe meninggal setelah berjuang melawan penyakit yang telah lama diderita, namun tidak menjelaskan penyakit apa yang diidapnya.

(Rahman Asmardika)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement