TOKYO – Airbus, perusahaan pembuat pesawat Japan Airlines A350 yang dilalap api di landasan pancu Bandara Haneda, Tokyo, Jepang yang mengonfirmasi bahwa para ahlinya akan membantu penyelidikan atas insiden tersebut.
Perusahaan tersebut mengatakan akan mengirimkan tim spesialis untuk membantu pihak berwenang menyelidikinya, termasuk dewan keselamatan transportasi Jepang.
Airbus juga mengonfirmasi bahwa A350 bertabrakan dengan pesawat lain di titik pendaratan di bandara Haneda di Tokyo.
Perusahaan menambahkan akan memberikan pembaruan lebih lanjut ketika memiliki lebih banyak informasi untuk dibagikan.
Seperti diketahui, pesawat Airbus A350 Japan Airlines bertabrakan dengan pesawat milik Penjaga Pantai Jepang di Bandara Haneda, Tokyo, Jepang. Insiden ini terjadi pada pukul 17:47 waktu setempat (08:47 GMT) pada Selasa (2/1/2024).
Lima orang tewas dan ratusan orang melarikan diri dari pesawat yang terbakar. Petugas pemadam kebakaran berjuang melawan api selama berjam-jam.
Seluruh 379 penumpang dan awak pesawat komersial dari Sapporo, sebuah kota di pulau Hokkaido di Jepang utara, secara ajaib berhasil melarikan diri saat pesawat itu dilalap api.
Penyelidik sedang mengumpulkan apa yang terjadi pada pukul 17:47 waktu setempat (08:47 GMT) di bandara Haneda, dan mengapa dua pesawat bisa berada di landasan pada saat yang bersamaan.
Satoshi Yamake, seorang penumpang berusia 59 tahun, mengatakan dia merasakan pesawat "miring ke samping dan merasakan benturan besar" pada tabrakan awal.
Penumpang lain yang tidak disebutkan namanya menggambarkan ‘hantaman’, seperti pesawat bertabrakan dengan sesuatu saat mendarat.
“Saya melihat percikan api di luar jendela dan kabin dipenuhi asap,” terangnya.
Penumpang lain melaporkan kepada Kyodo News bahwa dia merasakan ledakan seperti menabrak sesuatu dan tersentak ke atas saat mendarat. Cuplikan momen-momen itu terekam di ponsel.
(Susi Susanti)