Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Jokowi Perintahkan BRIN dan Bappenas Jadi Orkestrator Penelitian bagi Perguruan Tinggi

Raka Dwi Novianto , Jurnalis-Senin, 15 Januari 2024 |13:59 WIB
Jokowi Perintahkan BRIN dan Bappenas Jadi Orkestrator Penelitian bagi Perguruan Tinggi
Presiden Jokowi (Foto: Biro Pers Setpres)
A
A
A

JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan kepada badan riset dan inovasi nasional (BRIN) untuk menjadi orkestrator penelitian bagi perguruan tinggi.

Awalnya Jokowi mengatakan bahwa perguruan tinggi memiliki peran yang sangat strategis untuk mencetak sumber daya manusia (SDM) yang unggul dan berkualitas. Perguruan tinggi, katanya, juga memiliki tugas mulai sebagai lembaga riset.

"Perguruan tinggi juga punya tugas mulia yaitu menjadi lembaga riset karena memiliki dosen yang sangat banyak, tenaga peneliti serta ribuan mahasiswa untuk pengembangan IPTEK kita, dan berinovasi untuk memecahkan masalah-masalah bangsa," kata Jokowi dalam sambutannya pada acara pembukaan Konvensi Kampus XXIX dan Temu Tahunan XXV Forum Rektor Indonesia, Surabaya, Senin (15/1/2024).

 BACA JUGA:

Maka dari itu, Presiden memerintahkan BRIN bersama Bappenas untuk merancang kebutuhan riset yang dapat dilakukan di perguruan tinggi.

"Oleh karena itu saya akan memerintahkan kepada BRIN untuk jadi orkestrator penelitian bersama Bappenas untuk merancang kebutuhan riset kita, untuk menjawab tantangan yang akan kita hadapi itu apa, dan untuk memanfaatkan peluang-peluang yang ada di depan kita itu apa," kata Presiden.

Jokowi mengatakan bahwa kunci keberhasilan riset bukan dari BRIN, tapi dari peran besar perguruan tinggi.

"Dan yang paling penting kuncinya ada di perguruan tinggi, bukan di BRIN. Tapi di perguruan tinggi risetnya. Itu yang harus mulai kita geser. Orkestratornya boleh dari BRIN tetapi perguruan tinggi peran untuk riset dan developmentnya harus betul-betul diperkuat," jelasnya.

 BACA JUGA:

Jokowi juga meminta Mendikbudristek Nadiem Makarim untuk menambah jumlah anggaran pada bisa riset. Dirinya yakin presiden penggantinya nanti akan meneruskan kebijakan mengenai riset tersebut.

"Artinya lagi Pak Nadiem anggarannya diperbesar. gapapa dimulai tahun ini, nanti kan sudah ganti presiden. Tapi dimulai itu yang gede jadi presiden yang akan datang pasti mau tidak mau melanjutkan. Entah itu 01, entah itu 02, itu entah 03. Tapi dimulai dulu.

Gak mungkin kalo sudah pak Nadiem sudah menambahkan banyak kemudian presiden yang akan datang motong gak akan berani," kata Jokowi.

(Salman Mardira)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement