Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Pasukan Keamanan Ekuador Lancarkan Operasi Penjara Besar-besaran Usai Kerusuhan

Susi Susanti , Jurnalis-Jum'at, 19 Januari 2024 |19:03 WIB
Pasukan Keamanan Ekuador Lancarkan Operasi Penjara Besar-besaran Usai Kerusuhan
Pasukan keamanan EkuAdor lancarkan operasi penjara besar-besaran usai kerusuhan (Foto: AP)
A
A
A

EKUADOR - Pasukan keamanan di Ekuador telah melancarkan operasi di kompleks penjara besar di kota pelabuhan Guayaquil.

Tentara dan petugas polisi telah memasuki fasilitas tersebut dan mengatakan mereka telah memulihkan ketertiban setelah seminggu terjadi kerusuhan di penjara-penjara di seluruh negeri.

Presiden Ekuador Daniel Noboa mengatakan pemerintahannya sedang berperang melawan geng dan kejahatan terorganisir.

Gambar-gambar menunjukkan ratusan tentara menyerbu penjara utama di Guayaquil, ketika tindakan keras Presiden Daniel Noboa terhadap geng-geng tidak menunjukkan tanda-tanda melambat.

Pasukan tampaknya telah mengambil kembali kendali atas lembaga pemasyarakatan yang dianggap sebagai basis operasi geng narkoba di Guayaquil.

Langkah pemerintah baru-baru ini terjadi tak lama setelah pembunuhan seorang jaksa, César Suárez, yang sedang menyelidiki kejahatan terorganisir di Ekuador.

Suarez, yang dibunuh dalam perjalanan ke sidang pada Rabu (17/1/2024), sedang menyelidiki pengepungan di sebuah stasiun televisi lokal di Guayaquil ketika orang-orang bersenjata bertopeng mengambil alih saluran tersebut dan menyandera para jurnalis di bawah todongan senjata.

Pihak berwenang telah menahan dua orang yang dituduh membunuh Suárez. Media lokal melaporkan bahwa kedua tersangka adalah anggota geng kriminal yang terkait dengan salah satu kartel narkoba kuat di Meksiko.

Seperti diketahui, awal tahun ini, pemimpin geng Adolfo Macías Villamar, yang dikenal sebagai ‘Fito’, melarikan diri dari kompleks yang sama.

Kaburnya Fito dari penjara La Regional memicu gelombang kekerasan baik di dalam sistem penjara maupun di jalanan.

Polisi memasuki penjara pada 7 Januari lalu untuk memindahkan Fito ke bagian keamanan yang lebih tinggi di dalam kompleks yang sama, namun ternyata selnya kosong.

Dua penjaga penjara dituduh membantu dia melarikan diri, dan seorang juru bicara pemerintah mengatakan dia telah diberitahu tentang pemindahannya yang akan datang.

Berita tentang kaburnya Fito memicu kerusuhan di setidaknya enam penjara di seluruh negeri, dan menyebabkan penjaga penjara disandera, dan alat peledak meledak di sejumlah kota di seluruh negeri.

Presiden Noboa mengumumkan keadaan darurat selama 60 hari di Ekuador pada 8 Januari lalu.

(Susi Susanti)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement