Dengan kehadiran rasa toleransi dan akseptasi di lingkungan masyarakat, kata Mahfud, Indonesia juga akan terhindar dari berbagai persoalan seperti hoaks dan hate speech.
“Berita hoaks dan hate speech yang semakin sering atau selalu muncul setiap menjelang pemilu. Pemilu hanya terjadi setiap 5 tahun, tapi Indonesia ini diproyeksikan ada untuk selamanya,” ungkap Mahfud.
“Indonesianya tetap dengan segala ideologinya, persaudaraan kita dan persahabatan kita, dan pertemanan kita tentu akan kita pertahankan sampai kita masing-masing mati,” sambungnya.
Oleh karena itu, Mahfud berharap seluruh masyarakat Indonesia tidak hanya sekadar menerima perbedaan. Tapi juga bekerjasama untuk mewujudkan cita-cita bangsa.
“Kita bersaudara karena kita sesama manusia, makhluk Tuhan, yang kemudian hidup di sebuah geopolitik yang bernama Indonesia,” pungkas Eks Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu.
(Fakhrizal Fakhri )