Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

WHO Peringatkan Kasus Campak Naik 45 Kali Lipat di Eropa

Susi Susanti , Jurnalis-Rabu, 24 Januari 2024 |16:09 WIB
WHO Peringatkan Kasus Campak Naik 45 Kali Lipat di Eropa
WHO peringatkan kasus campak naik 45 kali lipat di Eropa (Foto: Badan Keamanan Kesehatan Inggris)
A
A
A

JERMAN - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan ada peningkatan kasus campak yang "mengkhawatirkan" hampir 45 kali lipat di Eropa pada tahun lalu.

Para kepala kesehatan memperingatkan bahwa kasus-kasus masih meningkat dan langkah-langkah mendesak diperlukan untuk mencegah penyebaran lebih lanjut.

Sekitar 42.200 orang terinfeksi pada 2023, dibandingkan dengan 941 orang sepanjang 2022.

WHO yakin hal ini disebabkan oleh lebih sedikitnya anak-anak yang menerima vaksinasi penyakit ini selama pandemi Covid.

Di Inggris, pejabat kesehatan mengatakan pekan lalu bahwa wabah campak yang sangat menular di West Midlands dapat menyebar dengan cepat ke kota-kota lain dengan tingkat vaksinasi yang rendah.

Menurut NHS England, lebih dari 3,4 juta anak di bawah usia 16 tahun tidak terlindungi dan berisiko tertular penyakit ini.

Jutaan orang tua dan wali dihubungi dan didesak untuk membuat janji untuk memastikan anak-anak mereka mendapatkan vaksinasi campak secara lengkap. Vaksin campak, gondok dan rubella (MMR) diberikan dalam dua dosis. Yakni dosis pertama sekitar usia satu tahun dan dosis kedua ketika anak berusia sekitar tiga tahun empat bulan.

Vaksin ini sangat efektif dalam melindungi terhadap penyakit campak, namun hanya 85% anak-anak yang mulai bersekolah di sekolah dasar di Inggris telah mendapatkan kedua suntikan tersebut.

“Kami telah melihat, di kawasan ini, tidak hanya peningkatan kasus campak sebesar 30 kali lipat, namun juga hampir 21.000 rawat inap dan lima kematian terkait campak. Ini memprihatinkan,” terang Dr Hans Kluge, Direktur regional WHO, saat berbicara mengenai situasi di Eropa.

“Vaksinasi adalah satu-satunya cara untuk melindungi anak-anak dari penyakit yang berpotensi berbahaya ini,” lanjutnya.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement