Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Ganjar: Ada Aktor Bagus, Sudah Duduk Kepleset Juga

Irfan Ma'ruf , Jurnalis-Jum'at, 09 Februari 2024 |04:25 WIB
Ganjar: Ada Aktor Bagus, Sudah Duduk Kepleset Juga
Ganjar Pranowo (Foto: istimewa)
A
A
A

Semisal, Ganjar menanggapi soal masukan Walhi yang sudah disampaikan ke Presiden Jokowi 9 tahun lalu perihal kritik terhadap ekonomi ekstraktif seperti tambang dan sawit yang memberikan dampak lingkungan sangat besar.

“Jadi kenapa kemarin enggak jalan karena macem-macem, umpama tadi kalau kita bicara salah satunya tambang itu, ceritanya jadi satu aja government (pemerintah) nya tidak berjalan dengan baik, apa? Pakai ESG (Environmental, Social, and Governance),” ujarnya.

“ESG ada ilmunya kok, ESG aja dipake sebenarnya untuk ukuran-ukuran, selebihnya apa? dikontrol, kalau itu enggak berjalan ya jelek,” tambahnya.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Eksekutif Walhi Nasional, Zenzi Suhadi menyatakan jika Presiden Jokowi gagal dalam menjalankan ekonomi nusantara. Karena masukan keberlanjutan lingkungan yang disampaikan 9 tahun lalu tidak berjalan.

“Kami menerima pak Ganjar karena dulu juga 9 tahun yang lalu Jokowi ketika mencalon presiden juga datang kemari. kalau kita masih membicarakan masalah lingkungan masalah sumber daya alam saat ini artinya Jokowi 9 tahun ini gagal menyelamatkan lingkungan di Indonesia,” kata dia.

Zenzi pun menilai Presiden Jokowi telah gagal dalam merumuskan pembangunan ekonomi yang dapat melindungi lingkungan di Indonesia. Sehingga, dia berharap siapapun presidennya bisa dilaksanakan.

“Tadi kami sampaikan juga bahwasanya kita berharap siapapun jadi presiden di masa depan di Indonesia untuk merumuskan pembangunan, kebijakan, itu harus berdasarkan apa yang diinginkan oleh rakyat,” ujarnya.

“Pembangunan ekonomi Indonesia berwatakkan ekonomi ekstraktif, yang pertumbuhannya horizontal, sebagian besarnya tambang, sawit, dan akasia. Kami menawarkan satu gagasan ekonomi nusantara,” sambungnya.

Padahal potensi rempah yang digagas dalam konsep ekonomi nusantara bisa mengangkat perekonomian kerakyatan. Dengan tetap melindungi hak rakyat, persoalan lingkungan yang semakin tumbuh.

“Jadi Indonesia ini adalah negara yang tiap 40 tahun populasinya akan bertambah 2 kali lipat, sedangkan tanah kita tidak bertambah. Sehingga jalan keluarnya adalah ekonomi vertikal, ekonomi nusantara ini,” bebernya.

(Angkasa Yudhistira)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement