RUSIA - Kementerian Pertanian Rusia mengatakan pada Selasa (20/2/2024) bahwa pihaknya telah mengirimkan 200.000 ton gandum sebagai bantuan kemanusiaan ke enam negara Afrika. Langkah ini sekaligus memenuhi janji Kremlin kepada benua tersebut pada Juli lalu.
Kantor berita Rusia TASS melaporkan, Menteri Pertanian Dmitry Patrushev mengatakan pada Selasa (20/2/2024) malam bahwa Burkina Faso, Mali, Eritrea, dan Zimbabwe masing-masing menerima 25.000 ton biji-bijian. Kemudian Republik Afrika Tengah dan Somalia masing-masing menerima 50.000 ton.
Tak lama setelah menarik diri dari kesepakatan penting yang ditengahi oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan Turki yang memungkinkan ekspor biji-bijian Ukraina, Presiden Rusia Vladimir Putin menjanjikan ekspor biji-bijian gratis ke Afrika pada pertemuan puncak dengan beberapa pemimpinnya di St. Petersburg tahun lalu. Langkah ini bertujuan untuk memperkuat dukungan para pemimpin di benua tersebut di tengah serangkaian sanksi dari Barat.
“Kapal pertama berangkat pada 7 November 2023. Rata-rata waktu tempuh 30-40 hari. Kapal terakhir tiba di Somalia pada akhir Januari dan pembongkaran muatannya selesai pada 17 Februari,” kata Patrushev.
“Ini adalah pertama kalinya negara kami melakukan operasi kemanusiaan berskala besar,” lanjutnya.
Sebagian besar wilayah Afrika sangat bergantung pada impor biji-bijian dari Rusia dan Ukraina, namun perang yang dilakukan Moskow selama dua tahun terhadap tetangganya telah memicu kekurangan biji-bijian yang parah yang memperburuk kerawanan pangan di benua itu dan membuat harga pangan meroket.
Menurut Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO), Somalia dan Eritrea sebelumnya memperoleh 90-100% kebutuhan gandum mereka dari Rusia dan Ukraina sebelum konflik.
Inisiatif gandum Kremlin digambarkan oleh para analis sebagai langkah “strategis” seiring dengan semakin meluasnya aliansi Putin di Afrika.