"Tidak ada kekhawatiran untuk surat suaranya, kita disini tidak ada yang perlu ditakutkan soalnya petugas KPPS-nya juga dari warga kita disini. Jadi kita juga sudah kenal," katanya.
Meskipun begitu, Hartono mengatakan dirinya menilai pemilu serentak 2024 kali ini kurang bagus dibandingkan sebelumnya. Ia mengatakan banyaknya dugaan kejanggalan dan kecurangan pemilu yang ada pada pemilu kali ini, tidak akan terulang kembali untuk berikutnya.
"Kami berharap pemilu ke depannya, tidak terjadi lagi penggelembungan suara, perbedaan antara C-1 dengan Sirekap dan lainnya. Kita lihat sih di tempat lain seperti itu dan itu nyata, apalagi sudah marak di medsos juga," katanya.
Tetapi ia menekankan, dirinya tetap akan mengawal jalannya pemilu serentak 2024 kali ini hingga tuntas.
"Semoga pemilu selepas lima tahun ke depannya, lebih jujur lah. Tapi pemilu kali ini tetap harus kita kawal, tidak boleh kita diam," tegas Hartono.
Diketahui, PSL yang dilaksanakan pada Sabtu ini, terlihat berlangsung khidmat di Kelapa Gading, Jakarta Utara. Lima Tempat Pemungutan Suara (TPS) PSL khusus kecamatan Kelapa Gading, dihelat dalam satu tempat yang sama di Perumahan Arkadia, Kelurahan Pegangsaan 2, Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Berdasarkan pantauan, pemilu lanjutan yang berlangsung tersebut cukup disambut antusias oleh warga. Kelima TPS yakni mulai dari TPS 149-153, berhasil menarik minta warga yang belum menggunakan hak pilihnya pada 14 Februari kemarin.
Salah satu warga, Rosa (52) mengaku ikut senang karena bisa menggunakan hak pilihnya meski dalam Pemungutan Suara Lanjutan. Baginya, meski terlambat, yang terpenting aspirasinya untuk memilih pemimpin dalam lima tahun ke depan.
"Meski terlambat, yang terpenting saya bisa memilih hari ini," ujar Rosa kepada MPI.
Rosa yang memilih di TPS 153 Kelapa Gading tersebut, berharap siapapun pemimpinnya nanti, ia berharap melalui momen pemilu ini, mereka yang terpilih dapat mewujudkan visi-misi sesuai dengan janji kampanyenya.
"Semoga yang terpilih bisa membuktikan visi-misinya dalam lima tahun ke depan," tutup Rosa.
(Khafid Mardiyansyah)