Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Ketua BEM KEMA Unpad Ajak Masyarakat Kawal Demokrasi: Kita Butuh Revolusi!

Agung Bakti Sarasa , Jurnalis-Senin, 26 Februari 2024 |14:32 WIB
Ketua BEM KEMA Unpad Ajak Masyarakat Kawal Demokrasi: Kita Butuh Revolusi!
BEM Unpad ajak warga kawal demokrasi (Foto: MPI)
A
A
A

 

SUMEDANG - Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Keluarga Mahasiswa (KEMA) Universitas Padjadjaran (Unpad) 2024, Fawwaz Ihza Mahenda Daeni mengajak masyarakat bersama-sama mengawal demokrasi Indonesia yang dinilainya terus mengalami penurunan.

Ajakan itu disampaikan Fawwaz dalam Kuliah Umum Perdana Departemen Hukum Tata Negara Unpad bertajuk "Pemilu 2024: Kemunduran Demokrasi?" di Auditorium Tommy Koh Fakultas Hukum (FH) Unpad Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Senin (26/2/2024).

"Pemilu ini, demokrasi ini dan pemerintah ini itu harus kita awal, karena ini bukan permasalahan anak hukum saja, tapi ini permasalahan kita semua," ucap Fawwaz.

"Enggak peduli latar belakang kita apa, enggak peduli Anda dari mana, ketika anda warga Indonesia yang akan dipimpin oleh pemerintah selama 5 tahun ke depan maka itu akan sangat berdampak kepada kita," tambahnya.

Fawwaz menilai bahwa kekuatan utama dalam sebuah negara bukan berada pada seorang pimpinan atau presiden, namun justru ada pada masyarakat sipil.

"Kita lihat, dulu revolusi Prancis yang mana dangat tiran raja-rajanya itu berhasil ditumbangkan oleh masyarakat sipilnya. Dan 98, segitu otoriternya, segitu dikuasainya entah parleman, pengadilan dan bahkan TNI/Polri itu dikuatkan oleh order baru tapi akhirnya bisa jatuh, kenapa? Karena ada peran masyarakat sipil," tuturnya.

Menurutnya, yang ditakuti oleh pemerintah bukanlah adanya oposisi dalam parlemen, namun kekuatan dari masyarakat sipil.

"Jadi sebenarnya yang ditakutkan oleh pemerintah itu bukanlah oposisi yang dalam parlemen, tapi lebih menakutkan oposisi dalam masyarakat sipil," katanya.

"Tapi sayangnya kita pada saat ini masih belum sadar seberapa penting gerakan masyarakat sipil, seberapa penting juga kita untuk menyuarakan pendapat kita," tambahnya.

Fawwaz menyebut, gerakan masyarakat sipil tidak melulu soal demo saja. Menurutnya, hanya dengan acara-acara diskusi saja, pemerintah sudah mulai ketakutan.

"Kita ikut diskusi aja itu udah masuk dalam gerakan masyarakat sipil dan mereka ketar ketir. Karena ada dalam genetik mereka itu traumatis dengan yang namanya reformasi 98," imbuhnya.

Kendati demikian, kata Fawwaz, yang dibutuhkan saat ini bukanlah gerakan reformasi, tapi revolusi.

"Tapi aganya kita ga butuh reformasi, karena kita kembali lagi ke dalam agenda orde baru yang neo orde baru. Oleh karena itu, menurut saya sudah tidak butuh reformasi tapi revolusi," tandasnya.

(Fakhrizal Fakhri )

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement