PERTH - Petugas pemadam kebakaran di Australia sedang berjuang memadamkan kobaran api besar yang memaksa puluhan ribu orang dievakuasi di tengah kondisi kebakaran terburuk yang pernah terjadi di negara itu dalam beberapa tahun terakhir.
Menurut Biro Meteorologi Australia, kondisi panas, kering, dan berangin telah menciptakan bahaya kebakaran yang ekstrem hingga dahsyat di beberapa bagian Victoria dan Australia Selatan.
Badai petir hebat juga diperkirakan akan terjadi di wilayah tersebut, yang membawa ancaman petir kering, sambaran petir yang terjadi selama badai dimana hujan menguap sebelum menyentuh tanah.
Sekitar 30.000 orang telah diperintahkan untuk mengevakuasi sebagian wilayah Victoria sebelum tengah hari pada Rabu (28/7/2024), ketika pihak berwenang memperingatkan akan terlambat untuk meninggalkan negara tersebut.
Jason Heffernan, kepala petugas di Departemen Pemadam Kebakaran Victoria mengatakan kepada ABC pada Rabu (28/2/2024) bahwa perkiraan suhu tinggi berkisar antara 40 derajat Celcius (104 Fahrenheit) dengan hembusan angin hingga 80 kilometer per jam (50 mph) dapat menyebabkan api menyebar dengan cepat.
“Kecuali properti Anda dipersiapkan dengan rapi dan Anda memiliki sumber daya pemadam kebakaran yang tersedia dan Anda bugar serta secara mental mampu mempertahankan baku tembak jangka Panjang, saran kuat saya kepada masyarakat adalah untuk pergi lebih awal,” terangnya.
Menurut departemen darurat negara bagian tersebut, Petugas pemadam kebakaran telah berjuang memadamkan kebakaran hutan yang dimulai Kamis (22/2/2024) lalu di kota pedesaan Bayndeen, sekitar 190 kilometer (118 mil) barat Melbourne, dan belum dapat dikendalikan.
Enam rumah telah hancur dan pihak berwenang khawatir kondisi berangin dan kering dapat memicu kobaran api di dekat kawasan perumahan dengan kepadatan tinggi.
Peringkat kebakaran ekstrim telah dikeluarkan untuk sebagian besar wilayah Victoria, sementara wilayah Wimmera di bagian barat negara bagian tersebut diberi risiko bencana. Ini berarti bahwa jika kebakaran mulai terjadi, kebakaran tersebut akan menjadi tidak terkendali dan tidak dapat diatasi.
Manajemen Kebakaran Hutan Victoria di platform sosial X mengatakan lebih dari 100 hutan negara bagian telah ditutup. Puluhan sekolah dan pusat penitipan anak juga telah ditutup.
Kebakaran ini terjadi lebih dari empat tahun sejak kebakaran hutan menghancurkan sebagian besar wilayah tenggara Australia, menewaskan 33 orang di seluruh negeri, dalam peristiwa yang disebut sebagai kebakaran hutan Musim Panas Hitam (Black Summer) pada 2019 hingga 2020.
Menurut Otoritas Country Fire, negara bagian Victoria sangat menderita akibat kebakaran yang terjadi selama lebih dari 90 hari dan membakar lebih dari 1,5 juta hektar lahan, yang sebagian besar merupakan hutan, taman, dan perkebunan yang menutupi habitat hewan yang penting.
Lebih dari 400 rumah hancur, dan 6.800 ternak mati dalam bencana yang menyebabkan kerugian ekonomi senilai miliaran dolar di Victoria.
(Susi Susanti)