“Ini sangat aneh karena dalam tabel saya tertulis ‘kantung empedu’ di mana-mana, mereka hanya perlu membacanya, Anda tidak perlu menjadi ilmuwan untuk mengetahuinya,” kata Jorge kepada media Argentina, El Doce.
“Saya tidak ingin menuding siapa pun, tapi tidak ada seorang pun di sini yang bertanggung jawab. Mereka fokus pada pernyataan: ‘Baiklah, jangan terlalu dramatis, karena melalui inseminasi Anda masih bisa mempunyai anak,” lanjutnya.
“Saya marah dan tidak berdaya karena apa yang mereka lakukan tidak dapat diubah, tidak ada perubahan,” ujarnya.
“Saya tidak bisa memahami tingkat kelalaian ini, bagaimana Anda bisa membuat kesalahan besar,” tambahnya.
Pengacara Jorge, Diego Larrey, mengatakan kliennya sangat terpukul. Meskipun dia adalah ayah dari dua anak laki-laki, dia tampaknya sedang menjalin hubungan baru dan dia punya rencana untuk mencoba memiliki anak dengan pasangan barunya di masa depan. Mereka jelas ingin hamil secara alami, namun kini mereka hanya punya pilihan melalui inseminasi buatan.
Pengacara mengatakan kepada wartawan bahwa kesalahan tersebut berasal dari jadwal operasi kliennya yang dijadwalkan ulang. Vasektomi biasanya dilakukan pada Rabu, dan staf di Rumah Sakit Provinsi Florencio Díaz, termasuk para dokter, hanya memperlakukan Jorge Basto seperti pasien vasektomi lainnya, alih-alih mengecek kembali grafiknya.
(Susi Susanti)