Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

India Desak Warganya yang Bekerja di Israel Pindah ke Daerah yang Aman Paska 1 Orang Terbunuh di Perbatasan Lebanon

Susi Susanti , Jurnalis-Rabu, 06 Maret 2024 |12:03 WIB
India Desak Warganya yang Bekerja di Israel Pindah ke Daerah yang Aman Paska 1 Orang Terbunuh di Perbatasan Lebanon
India desak warganya yang bekerja di Israel pindah ke lokasi yang aman usai 1 warga tewas di perbatasan Lebanon (Foto: Magon David Adom Ambulances Service)
A
A
A

Hizbullah, kelompok Islam Syiah yang didukung Iran dan dilarang sebagai organisasi teroris oleh Inggris, AS, dan lainnya, adalah kekuatan militer terbesar di Lebanon. Dikatakan mereka menyerang Israel untuk mendukung warga Palestina di Gaza.

Militer Israel melancarkan serangan udara dan artileri sebagai balasannya, sehingga memicu kekhawatiran akan terjadinya konfrontasi besar.

Terlepas dari ketakutan ini, dan perang yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza, ribuan pencari kerja asal India telah melamar pekerjaan di Israel. Perusahaan-perusahaan Israel telah aktif melakukan perekrutan, dengan harapan dapat mengisi kekosongan yang ditinggalkan oleh sekitar 80.000 warga Palestina yang dilarang bekerja di Israel sejak dimulainya perang antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza.

Di India, angka pengangguran masih tinggi, dengan 42% lulusan berusia di bawah 25 tahun tidak memiliki pekerjaan, seperti yang ditunjukkan dalam laporan State of Working India terbaru yang diterbitkan oleh Universitas Azim Premji.

“Kelompok ini mempunyai aspirasi untuk mendapatkan penghasilan yang lebih tinggi, dan mereka tidak ingin melakukan pekerjaan yang tidak aman. Kelompok ini menukar risiko ekstrem tersebut [untuk pergi ke Israel] demi penghasilan yang lebih tinggi dan tingkat kerentanan yang lebih rendah,” jelas Rosa Abraham, seorang ekonom tenaga kerja Universitas Azim Premji.

(Susi Susanti)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement