Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

KTT di Paris, Puan Soroti Banyak Perempuan Jadi Korban Perang di Gaza hingga Ukraina

Jonathan Simanjuntak , Jurnalis-Senin, 11 Maret 2024 |07:16 WIB
KTT di Paris, Puan Soroti Banyak Perempuan Jadi Korban Perang di Gaza hingga Ukraina
Puan Maharani (Foto: Okezone.com)
A
A
A

JAKARTA - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Puan Maharani hadir dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Ketua Parlemen Perempuan Dunia atau Women Speakers Summit 2024 di Paris, Perancis. Mereka pun menandatangani deklarasi memperjuangkan hak-hak perempuan.

KTT yang dipimpin oleh Ketua Majelis Nasional Perancis, Madame Madame Yaël Braun-Pivet, Women Speakers' Summit 2024 digelar di Hotel de Lassay, Paris, sejak 6 Maret lalu. Women Speakers' Summit sendiri berada di bawah naungan Inter-Parliamentary Union (IPU) yang merupakan asosiasi parlemen negara-negara di dunia.

"Kami, para Ketua Perempuan di Majelis Parlemen Nasional, berkumpul di Paris untuk menegaskan kembali dukungan kami yang teguh terhadap hak-hak perempuan," kata Puan dalam keterangan resminya, Sabtu (9/3/2024).

 BACA JUGA:

Melalui KTT ini, mereka juga sepakat agar mendorong diplomasi parlemen aktif dan berkomitmen untuk mencapai tujuannya. Bahkan, Puan menegaskan diri untuk turut berjuang.

"Melalui karier dan keyakinan politik kami, kami dapat menginspirasi dan, yang terpenting, mengadvokasi perjuangan hak-hak perempuan," katanya.

Menurut Puan, tanggung jawab untuk memperjuangkan hak perempuan bisa dicapai melalui Undang-Undang yang diterbitkan. Politikus PDIP itu menilai langkah ini efektif untuk mendorong keseteraan gender antara perempuan dan laki-laki.

"Pada akhirnya, parlemen nasional, yang merupakan perwakilan negara mereka, berada di garis depan dalam membela hak-hak perempuan, dan mendorong kesetaraan antara perempuan dan laki-laki serta efektivitasnya melalui undang-undang yang mereka rancang, disahkan, dan diawasi," papar Puan.

"Dengan memperkuat hak-hak perempuan dan anak perempuan, umat manusia secara keseluruhan akan bergerak maju," lanjutnya.

 BACA JUGA:

Saat diskusi di KTT, Puan sempat menyoroti soal perempuan yang rentan menjadi korban dalam berbagai konflik di belahan dunia. Ia menyinggung korban perang di Gaza dan Ukraina di mana banyak remaja perempuan mengalami learning-loss akibat rusaknya sekolah-sekolah dan terhentinya kegiatan belajar, hingga terbatasnya pendidikan formal di berbagai wilayah yang mengalami konflik internal seperti di Myanmar dan Sudan.

Sejumlah gagasan yang disampaikan Puan pun turut diadopsi pada joint statement di KTT ketua parlemen perempuan. Termasuk dalam perjuangan melawan kesenjangan dan diskriminasi yang terus-menerus dialami oleh perempuan.

Puan menyebut, perjuangan melawan kesenjangan dan diskriminasi terhadap perempuan merupakan suatu keharusan dalam membela nilai-nilai kesetaraan dan demokrasi di seluruh dunia.

"Kami memiliki prioritas yang sama, termasuk pemberdayaan semua perempuan, penghapusan segala bentuk kekerasan, baik dalam keluarga, kekerasan berbasis seksual dan gender, serta diskriminasi dalam bidang sosial, politik dan kehidupan ekonomi," terang Puan.

Lebih lanjut, Women Speakers' Summit 2024 juga menekankan pentingnya persamaan hak untuk akses terhadap pendidikan dan pekerjaan bagi perempuan penyandang disabilitas. Puan mengatakan, berbagai tantangan terkait stereotip terhadap perempuan penyandang disabilitas harus diatasi bersama.

 BACA JUGA:

"Kita juga menghadapi tantangan baru, seperti kekerasan dunia maya, dan khususnya pelecehan dunia maya, yang mana perempuan adalah korban pertamanya. Kami bertekad untuk menghadapi semua tantangan ini bersama-sama," ungkap Puan.

"Kami, para Ketua Perempuan di Majelis Parlemen Nasional, berkomitmen sesuai dengan kewenangan kami, untuk mengupayakan kesetaraan gender dan pembelaan hak-hak perempuan," tutup Puan.

(Salman Mardira)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement