Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Skandal Pilot Tidur saat Penerbangan, Nyawa Manusia Jadi Taruhan!

Opini , Jurnalis-Kamis, 14 Maret 2024 |14:05 WIB
Skandal Pilot Tidur saat Penerbangan, Nyawa Manusia Jadi Taruhan!
Patisahli Kasau Marsma Mukti Arja Berlian
A
A
A

SEJAK Manusia berhasil terbang dengan balon pada abad ke 18, dunia penerbangan berkembang sangat pesat, baik jarak tempuh, kecepatan, Ketinggian dan daya angkat maupun kegiatannya. Keberhasilan ini telah dapat meningkatkan kesejahteraan umat manusia, namun bukannya tanpa resiko karena manusia memang tidak terbiasa tinggal di ketinggian.

Dalam menjalankan tugasnya, seorang Pilot baik Pilot Militer maupun Pilot Sipil wajib mempunyai derajat kesehatan yang prima sebelum menjalankan misi terbangnya. Sehingga misi penerbangannya akan berjalan sesuai rencana dengan baik, dan aman yang di awali dari persiapan baik take off sampai landing. Hal ini tidak bisa ditawar dalam bentuk apapun, sehingga misi nya akan berjalan sesuai rencana secara aman dan terkendali . Bahkan tuntutannya dalam menjalankan misi tidak boleh salah dalam bentuk dan alasan apapun.

Profesi seorang Pilot sangat berbeda dengan profesi lain yang ada di dunia ini. Sebagai manusia yang kodrat hidup nya di darat, sedangkan seorang Pilot dan Crew Pesawat yang lain dalam pekerjaannya dituntut hidup di udara, hal ini tidaklah mudah dalam menjalankan kodrat hidupnya di udara. Untuk itu tuntutan sehat dalam menjalankan profesinya sangatlah mutlak. Tuntutan menjadi Pilot sangatlah besar dan sangat berbeda dengan profesi yang lain yang bekerja di darat.

Sehingga dalam menjalankan tugas nya seorang Pilot membutuhkan kolaborasi dari profesi yang lain, baik profesi seorang teknik pesawat atau penerbangan, seorang profesi kesehatan atau dokter penerbangan(flight surgeon) dan profesi yang berhubungan dengan penerbangan(PLLU,Meteo dll).

Dalam khasus yang baru saja terjadi dimana seorang Pilot dan Co Pilot yang di tengarai tertidur dalam perjalanan pesawat di tengah melaksanakan tugas penerbangan dari Kendari ke Jakarta. Hal Ini dapat menunjukkan tidak profesionalnya Maskapai Penerbangan dalam memanagement penerbangannya.

Pesawat yang berpenumpang 153 orang itu sangatlah berisiko terjadi ancaman kematian. Tanggung jawab yang besar dalam menjalankan misi penerbangan terletak pada Pilot dan Co Pilot sehingga alasan dalam bentuk apapun tidak akan bisa diterima.

Profesi Pilot yang berbeda secara perolehan finansial dengan profesi yang lain karena mereka mempunyai tanggung jawab yang besar dan berat, hal ini wajar dalam mereka menerima fee finansial di bandingkan dengan profesi yang lain. Perlu kita ketahui bahwa Secara umum terdapat tiga faktor umum yang dapat menyebabkan kecelakaan pesawat yaitu Aircraft,Human Factor dan Environment.

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement