2. Merpati Putih
Berbagai pasukan khusus dalam TNI yang menggunakan merpati putih sebagai salah satu bela diri yang dikuasai, di antaranya seperti Marinir, Kopaska AL, dan juga Paskhas AU. Merpati Putih yang merupakan seni bela diri asli warisan dari nenek moyang bangsa Indonesia berawal sekitar tahun 1550-an, yang menjadi salah satu dari anggota Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia (IPSI) dan juga Martial Arts Federation For World Peace (MAFWP). Silat ini mengajarkan pertempuran tangan kosong dan tenaga dalam yang berasal dari dalam tubuh sendiri, dengan menggunakan teknik olah napas.
3. Tarung Drajat
Ahmad Drajat, orang Indonesia pendiri bela diri yang masuk kategori boxing ini pernah melatih langsung para prajurit TNI dari kesatuan Kostrad dan Kopassus. Tarung Drajat yang juga disebut AA Boxer ini menjadi bela diri wajib bagi prajurit TNI maupun Polri, khususnya kesatuan Brimob. Pelatihan bela diri ini disesuaikan dengan kondisi lapangan, yang mana latihannya sangat keras seperti menahan pukulan sampai dengan memecahkan batako dengan kepala
4. Karate
Bela diri ini lazim digunakan karena memiliki falsafah hidup yang cocok dengan nilai-nilai pada kesatuan TNI. Karate dinilai dapat meningkatkan kemampuan fisik dan mental, yang juga sesuai dengan nilai-nilai yang dibawakannya. Spirit nilai karate antara lain, kejujuran (Gi), keberanian (Yuu), sopan santun (Rei), berjiwa positif (Seishin), serta memiliki semangat tinggi (Seiki). Dalam dokumentasi TNI, tercatat seorang anggota Kopassus yang lumayan terkenal sebagai guru silat yakni Haji Umar, yang kerap bertanding dengan guru ahli karate dari Jepang.
5. Kung Fu
Bela diri asal kuil Shaolin Tiongkok ini sering kali digunakan oleh pasukan elite TNI seperti Kopassus, lantaran bermanfaat untuk kondisi pertempuran tangan kosong. Dengan kemampuan bela diri Kung Fu, prajurit TNI dapat menyingkirkan lawan di medan tempur dengan pukulan serta jurus-jurus mematikan. Bela diri Kung Fu juga cocok dengan kedisiplinan yang dimiliki para anggota TNI. Diketahui Kung Fu pertama kali diperkenalkan kepada TNI oleh seorang pendekar bernama Efendi, dan kini menjadi bela diri wajib pasukan TNI Indonesia.
(Rina Anggraeni)