JAKARTA - Mempunyai keluarga yang harmonis tentu menjadi impian bagi banyak orang di dunia ini. Lalu bagaimana untuk mencapai hal tersebut?
Ketua Ramadan Dompet Dhuafa, Rina Fatimah menyatakan, untuk mencapai hal tersebut salah satu unsur yang harus dipenuhi adalah kesehatan mental.
Untuk itu, Rina menyebutkan Dompet Dhuafa mwnggelar workshop bertajuk 'Kendalikan Amarahmu, Gapai Jannahmu', Sabtu (30/2024).
Dalam kesempatan tersebut, diikuti banyak peserta dari kalangan perempuan. Menurutnya, workshop tersebut merupakan bukti nyata kepedulian Dompet Dhuafa dalam kesehatan mental perempuan.
"Ini bagian dari kepedulian juga Dompet Dhuafa menaruh perhatian pada kesehatan mental para perempuan," kata Rina.
Menurutnya, kesehatan mental menjadi salah satu peran penting kesuksesan wanita dalam mengelola rumah tangga mereka.
"Perempuan itu juga dia menjadi, apalagi perempuan yang sudah berumah tangga, dia menjadi kunci. Kunci bagaimana dia bisa mengelola rumah tangganya dengan baik," ujarnya.
"Jadi kalau perempuan di rumah itu sehat, insya Allah rumah tangga itu juga sehat," sambungnya.
Terkait hal itu, Dompet Dhuafa pun menghadirkan mindfulness and well-being coach, Raden Prisya sebagai salah satu pembicara dalam workshop tersebut.
Bukan hanya kesehatan mental, Rina mengaku Dompet Dhuafa juga mempunyai berbagai kegiatan kepedulian terhadap perempuan, mulai dari kesehatan hingga pemberdayaan UMKM.
"Kalau untuk program di kesehatan, kita punya program bidan untuk negeri. Di mana kita memberikan kapasitas buat para bidan, kemudian juga menempatkan bidan itu sebagai garda terdepan dalam isu-isu kesehatan, terutama isu stunting dan sebagainya," katanya.
"Kemudian yang kedua kita punya program untuk peningkatan UMKM, kita punya Women Growth Academy (WGA)," sambungnya.
Rina menjelaskan, WGA berisi pelaku UMKM baru memulai namun butuh peningkatan kapasitas. Berdasarkan riset mereka, perempuan itu memiliki akses yang terbatas untuk peningkatan skill mereka di dalam berwirausaha.
"Jadi inilah yang menjadi ruang yang kita sediakan agar para perempuan itu mudah mendapatkan akses peningkatan kapasitas tanpa melupakan peran dia sebagai perempuan dan ibu khususnya," ucapnya.
(Salman Mardira)