JAKARTA - Kondisi salah satu tempat pengungsian imbas dari kebakaran Gudang Munisi Daerah (Gudmurah) Paldam Jaya, Ciangsana, Kabupaten Bogor, Sabtu (30/3/2024) malam.
Pantauan MNC Portal Indonesia, Minggu (31/3/2024) pukul 01.50 WIB, rumah Kepala Desa Ciangsana itu disulap menjadi tempat pengungsian. Terlihat sejumlah pengungsi tengah beristirahat di atas kasur berwarna merah bertuliskan Kementerian Sosial (Kemensos) RI.
Dari informasi yang dihimpun, sebanyak 86 KK dengan 200 orang diungsikan dari rumahnya di tempat pengungsian tersebut. Lokasi tempat pengungsian itu, berjarak 8,1 kilometer dari titik gudang.
BACA JUGA:
Salah satu warga bernama Usep (60) mengungkapkan rumahnya yang berjarak 100 meter dari Gudmurah itu membuatnya harus mengungsi sesegera mungkin.
"Ya ketakutanlah, gemetar, takut juga," kata Usep kepada MNC Portal Indonesia, Minggu (31/3/2024) dini hari.
Di sisi lain, Kepala Desa Ciangsana, Udin Saputra mengatakan, hingga saat ini terdapat tiga rumah rusak akibat ledakan gudang tersebut.
"Paling ada informasi rumah yg rusak baru ada 3 unit yg dilaporkan oleh ketua RW dan Kepala Dusun, tapi untuk kerusakan rumahnya didata lagi setelah boleh di cek atau sudah aman," ucap Udin.
BACA JUGA:
Sebelumnya, Tim Penjinakan Bahan Peledak (Jihanadak) menerjunkan robot untuk menyisir lokasi Gudang Munisi Daerah (Gudmurah) Paldam Jaya, Ciangsana, Kabupaten Bogor. Gudang tersebut terbakar hingga menyebabkan ledakan hebat sekitar pukul 18.05 WIB.
Bedasarkan Pantauan MNC Portal Indonesia, robot itu mulai beranjak dari batas aman ke lokasi sekitar pukul 00.40 WIB. Robot tersebut juga ditemani oleh drone untuk menerangi area jalan.
Robot tersebut digunakan untuk mengetahui kondisi gudang, jika dirasa sudah aman barulah petugas pemadam kebakaran berangkat ke lokasi.
Sebelumnya, Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Karyoto mengungkapkan saat ini lokasi gudang senjata yang meledak dan terbakar itu belum bisa didekati karena masih terlalu berbahaya.
Dia mengatakan, pihaknya masih menunggu bahan-bahan amunisi sudah terbakar dan meledak semua, barulah gudang tersebut bisa didekati.
"Yang jelas ini kan masih panas ya, belum bisa didekati. Hanya saja insiden ini kan masih panas, tidak mungkin dan sangat bahaya kalau ke lokasi. Dimungkinkan bahan-bahan yang ada di lokasi kalah sudah terbakar atau meledak semua, baru bisa didekati," ungkap Karyoto kepada wartawan.
(Salman Mardira)