Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Uskup Suharyo: Politik Mesti Dibangun dari Bawah, Jangan Tiba-Tiba Jadi Ketua Partai

Carlos Roy Fajarta , Jurnalis-Senin, 01 April 2024 |00:50 WIB
Uskup Suharyo: Politik Mesti Dibangun dari Bawah, Jangan Tiba-Tiba Jadi Ketua Partai
Uskup Keuskupan Agung Jakarta, Ignatius Kardinal Suharyo memberi keterangan pers (Foto: MPI/Carlos)
A
A
A

JAKARTA - Uskup Keuskupan Agung Jakarta, Ignatius Kardinal Suharyo mengingatkan pentingnya sistem meritokrasi dalam dunia politik di Indonesia. Menurutnya jika seseorang ingin jadi pemimpin, maka jangan serba instan. Perlu melewati proses politik yang terstruktur dari akar rumput hingga tingkat pusat.

Hal tersebut ia sampaikan kepada awak media usai memimpin ibadah Paskah, Minggu (31/3/2024) pagi, di Gedung Pastoral Gereja Katolik Katedral, Jakarta Pusat.

"Saya duga politik itu atau keterlibatan politik itukan mestinya dibangun dari awalkan ya. Kan tidak tiba-tiba saya menjadi ketua partai politik, tidak tiba-tiba kan. Itu maksudnya," ujar Suharyo.

 BACA JUGA:

Suharyo menilai apabila seseorang ingin menjadi pimpinan partai politik maka ia harus mempersiapkan pendidikan dan berbagai tahapan proses yang ada.

"Jadi kalau mau ada yang terlibat dalam kehidupan politik mesti sekolah dulu. Tidak tiba-tiba tanpa latar belakang apapun menjadi tokoh di dalam, tidak bisa. Mendaftar dulu, apakah diterima atau tidak, kemudian berkarir, dari struktur ya dari ranting ke cabang ke daerah ke pusat itu namanya meritokrasi, jadi terbukti sudah mempunyai peranan," jelas Suharyo.

Suharyo mengaku beberapa waktu yang lalu saya ditanya oleh calon legislatif (Caleg) dan diminta untuk mendukung caleg yang ia tidak kenal.

"Maka saya bertanya, anda sudah berbuat apa untuk masyarakat. Kalau belum berbuat apa-apa, caleg mau jadi apa. Lain halnya kalau dia menjadi aktivis di lingkungan masyarakat nya, misalkan menggerakkan para petani atau menghimpun membina pedagang tempe dibina agar tempe menjadi lebih enak dibantu dijual di pasar. Nah itu dia memiliki modal meskipun kecil," papar Suharyo.

 BACA JUGA:

Namun jika seorang caleg belum berbuat apa-apa sudah mau menjadi caleg Suharyo dengan tegas mengatakan sebaik tidak usah (mencalonkan diri) saja.

"Sama dengan di dalam partai politik, saya bukan atau tidak pernah menjadi anggota partai politik, tapi saya membayangkan itu, di dalam organisasi kan tidak tiba-tiba menjadi direktur PT Kereta Api kan tidak tiba-tiba. Dia mesti meniti karir dahulu supaya nanti bisa memperbaiki partai politik dimana dia ingin berperan. Rasa-rasanya itu," pungkas Suharyo.

(Salman Mardira)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement