Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Misteri Asal-usul Jangka Jayabaya yang Berisi Ramalan Masa Depan Nusantara

Avirista Midaada , Jurnalis-Sabtu, 13 April 2024 |09:24 WIB
Misteri Asal-usul Jangka Jayabaya yang Berisi Ramalan Masa Depan Nusantara
Ilustrasi Prabu Jayabaya (Istimewa)
A
A
A

PRABU Jayabaya Raja Kediri dikenal dengan ramalannya. Jangka Jayabaya yang menjadi konon ditulis oleh Prabu Jayabaya, yang berisikan ramalan - ramalan masa depan Nusantara.

Tapi apakah benar ramalan itu merupakan peninggalan dari Raja Kediri Jayabaya itu, hal ini masih perlu disangsikan. Sebab selama memerintah di Kediri, Jayabaya tidak ada sumber sejarah yang memiliki karya tulis.

Namun saat masa Jayabaya memerintah itu hidup dua pujangga yang satu masa yakni Mpu Sedah dan Mpu Panuluh. Sejumlah kitab atau karya kuno peninggalan keduanya juga ditemukan dan menjadi catatan sejarah.

 BACA JUGA:

Tapi dari kitab-kitab Kakawin Bharatayudha, kakawin Hariwangsa, maupun kakawin Gatotkacasraya, menyebut tidak ada sama sekali yang menyatakan bahwa Prabu Jayabaya memiliki karya tulis. Sebagaimana dikisahkan dari "Misteri Ramalan Jayabaya : Siapa Pemimpin Selanjutnya di Negeri Ini?" dari tulisan Petir Abimanyu, Kakawin Bharatayudha diceritakan peperangan antara kaum Korawa dan Pandawa yang disebut perang Bharatayudha.

Sedangkan, kakawin Hariwangsa dan kakawin Gatotkacasraya bercerita tentang sang Prabu Kresna, titisan Bhatara Wishnu, yang ingin menikah dengan Dewi Rukmini, dari negeri Kundina, putri Prabu Bismaka. Rukmini sendiri merupakan titisan Dewi Sri.

 BACA JUGA:

Berbagai sumber dan keterangan ahli sejarah mengenai ramalan Jayabaya menyebut sumber ramalan itu berasal dari satu kitab, yakni Kitab Asrar Musarar, karangan Sunan Giri Perapan atau Sunan Giri Ketiga, yang dikumpulkan pada tahun 1540 Saka atau sama dengan 1028 hijriah, atau setara dengan 1618 Masehi.

Kitab itu disusun hanya berselisih lima tahun dengan selesainya Kitab Pararaton tentang sejarah Majapahit dan Singasari yang ditulis di Pulau Bali 1535 Saka atau 1613 M. Jadi, penulisan sumber ini sudah sejak zaman Sultan Agung dari Mataram bertahta, yakni pada 1613 sampai 1645 M.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement