“Pemerintah memahami dengan jelas dari para pejabat Iran bahwa militer AS di Irak juga telah mengetahui serangan itu sebelumnya,” kata pejabat keamanan Irak.
Seorang pejabat senior Yordania mengatakan Iran telah memanggil utusan Arab di Teheran pada Rabu (10/4/2024) untuk memberi tahu mereka tentang niat mereka melakukan serangan, meskipun tidak disebutkan secara spesifik waktunya.
Ketika ditanya apakah Iran juga memberikan rincian mengenai target dan jenis senjata yang akan digunakan, sumber Yordania tidak menjawab secara langsung namun memberikan indikasi bahwa memang demikian.
Sebuah sumber di Iran yang mengetahui mengenai masalah ini mengatakan bahwa Iran telah memberi tahu AS melalui saluran diplomatik yang mencakup Qatar, Turki dan Swiss tentang hari serangan yang dijadwalkan, dan memastikan bahwa serangan tersebut akan dilakukan dengan cara yang tidak menimbulkan respons yang memprovokasi.
Sementara itu, seorang pejabat senior di pemerintahan Presiden AS Joe Biden membantah pernyataan Amirabdollahian, dengan mengatakan Washington telah melakukan kontak dengan Iran melalui perantara Swiss tetapi tidak menerima pemberitahuan 72 jam sebelumnya.
“Itu sama sekali tidak benar. Mereka tidak memberikan pemberitahuan, juga tidak memberikan kesan ini akan menjadi target, jadi evakuasi mereka,” terang pejabat itu.
Pejabat itu mengatakan Teheran mengirimkan pesan kepada Amerika Serikat hanya setelah serangan dimulai, dan tujuannya adalah untuk menjadi sangat merusak. Dia juga berspekulasi bahwa Iran mengatakan pihaknya telah memberikan pemberitahuan untuk menutupi rasa malu atas kegagalan serangan tersebut.
"Kami menerima pesan dari Iran saat ini sedang berlangsung, melalui Swiss. Ini pada dasarnya menunjukkan bahwa mereka sudah selesai setelah ini, tapi serangan ini masih terus berlanjut. Jadi itulah pesan (mereka) kepada kami," ujar pejabat AS tersebut.
(Susi Susanti)