JAKARTA - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memastikan secara intensif terus melakukan monitoring muka laut, untuk antisipasi dan upaya deteksi dini tsunami pasca erupsi Gunung Ruang di Sulawesi Utara, Selasa 30 April 2024, dini hari sekitar pukul 00:30 WIB.
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono mengatakan dalam melakukan fungsi operasional memonitor muka air laut, BMKG menggunakan peralatan Tide Gauge (TG) milik Badan Informasi Geospasial (BIG) dan Automatic Weather System (AWS) Maritim milik BMKG di lokasi terdekat dengan Gunung Ruang.
Daryono memastikan seluruh peralatan monitoring muka laut ini terintegrasi dalam Sistem Indonesia Tsunami Non Tektonik (InaTNT). Dia melaporkan hasil dari beberapa Stasiun Monitoring Muka Laut di lokasi terdekat Gunung Ruang yang terus menerus diamati oleh BMKG sejak terjadi erupsi hingga saat ini.
1. Tide Gauge Siau, Pulau Siau – muka laut normal, 2. Tide Gauge Ngalipaeng, Kep. Sangihe – muka laut normal, 3. Tide Gauge Tahuna, Kep. Sangihe – muka laut normal, 4. Tide Gauge Petta, Kep. Sangihe – muka laut normal, dan 5. AWS Maritim BMKG Bitung, Bitung – muka laut normal.