Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Sedikit Lagi, AS dan Arab Saudi Capai Pakta Pertahanan Atur Jaminan Keamanan hingga Bantuan Nuklir

Susi Susanti , Jurnalis-Jum'at, 03 Mei 2024 |18:03 WIB
Sedikit Lagi, AS dan Arab Saudi Capai Pakta Pertahanan Atur Jaminan Keamanan hingga Bantuan Nuklir
AS dan Arab Saudi sebentar lagi capai kesepakatan pakta pertahanan yang mengatur jaminan keamanan dan bantuan nuklir (Foto: Reuters)
A
A
A

WASHINGTON - Pemerintahan Amerika Serikat (AS) dan Arab Saudi sedang menyelesaikan perjanjian atau pakta pertahanan untuk jaminan keamanan AS dan bantuan nuklir sipil. Kendati demikian, kesepakatan normalisasi Israel-Saudi yang dibayangkan sebagai bagian dari “tawar-menawar besar” Timur Tengah masih sulit dipahami.

Menurut dua sumber yang telah melihat dokumen itu, sebuah rancangan kerja menjabarkan prinsip-prinsip dan proposal yang bertujuan untuk mengembalikan upaya yang dipimpin AS untuk membentuk kembali kawasan yang bergejolak yang tergelincir akibat serangan Hamas pada 7 Oktober terhadap Israel dan pecahnya perang di Gaza.

Tampaknya ini merupakan strategi jangka panjang yang menghadapi banyak kendala, salah satunya adalah ketidakpastian mengenai bagaimana konflik Gaza akan terjadi.

Para perunding AS dan Saudi, untuk saat ini, memprioritaskan perjanjian keamanan bilateral yang kemudian akan menjadi bagian dari paket lebih luas yang diajukan kepada Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu. Nantinya Netanyahu yang harus memutuskan apakah akan membuat konsesi untuk mengamankan hubungan bersejarah dengan Riyadh.

“Kami hampir mencapai kesepakatan mengenai porsi AS-Saudi dalam paket tersebut,” kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS Matthew Miller pada Kamis (2/5/2024), dikutip Reuters. Dia memperkirakan bahwa rinciannya dapat diselesaikan dalam waktu yang sangat singkat.

Menurut diplomat asing di negara-negara Teluk dan Arab, bagian dari rencana tersebut kemungkinan besar akan menyerukan jaminan formal AS untuk mempertahankan kerajaan tersebut serta akses Saudi terhadap persenjataan AS yang lebih canggih sebagai imbalan atas penghentian pembelian senjata China atau Tiongkok dan membatasi investasi Beijing di negara tersebut.

Perjanjian keamanan AS-Saudi juga diperkirakan akan melibatkan pertukaran teknologi baru dengan Riyadh, termasuk kecerdasan buatan, menurut orang-orang yang mengetahui masalah tersebut.

Persyaratan tersebut diperkirakan akan selesai dalam beberapa minggu, kata seorang pejabat AS yang tidak ingin disebutkan namanya.

Persyaratan yang akan dihadapi Netanyahu untuk bergabung dengan perjanjian yang lebih luas diperkirakan mencakup penghentian perang di Gaza dan menyetujui jalan menuju negara Palestina, yang keduanya dengan tegas ditentang oleh Netanyahu.

Para pejabat AS berharap Netanyahu tidak ingin melewatkan kesempatan bersejarah untuk membuka hubungan dengan Arab Saudi, penjaga tempat-tempat suci umat Islam, namun tetap memperhatikan tekanan politik dalam negeri yang ia hadapi, termasuk menjaga pemerintahan paling sayap kanan Israel agar tidak runtuh.

Perjanjian yang lebih luas yang memberikan perlindungan militer AS kepada eksportir minyak terbesar di dunia dan normalisasi dengan Israel akan menyatukan dua musuh lama dan mengikat Riyadh dengan Washington pada saat Tiongkok membuat terobosan di wilayah tersebut.

Kesepakatan normalisasi juga akan memperkuat pertahanan Israel terhadap musuh bebuyutannya, Iran, dan memberikan kemenangan diplomatis kepada Presiden AS Joe Biden menjelang pemilihan presiden pada 5 November.

Yang lebih penting dari upaya ini adalah ancaman Netanyahu untuk melancarkan serangan militer di kota Rafah di Gaza selatan, tempat lebih dari satu juta warga Palestina berlindung, meskipun AS telah meminta untuk menahan diri dari operasi yang dapat mengakibatkan lebih banyak korban sipil.

(Susi Susanti)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement