Umat Katolik Diminta Tak Terprovokasi Usai Penyerangan Mahasiswa Unpam saat Ibadah di Tangsel
JAKARTA - Dirjen Bimas Katolik Kemenag, Suparman mengajak masyarakat khususnya umat katolik untuk terus menjaga perdamaian dan tak terprovokasi. Usai kasus penyerangan mahasiswa Katolik Universitas Pamulang (Unpam) saat ibadah, Tangerang Selatan (Tangsel).
Hal ini disampaikan nya usai menggelar rapat koordinasi di Kantor Polres Tangerang Selatan beberapa waktu lalu. Rapat ini pun turut dihadiri oleh lebih kurang 20 perwakilan ormas dari 300 orang yang hadir (ormas PETIR yang mewadahi wilayah Papua, Maluku, NTT, Kalimantan, Bali, dan NTB, organisasi Gerakan Taruna Nusantara (GTN), Ormas Pemuda Katolik, dan kuasa hukum korban).
“Saat ini di tempat kejadian sudah kondusif. Mahasiswa sudah melakukan kegiatan sehari-hari seperti kuliah dan bekerja dengan baik. Sambil menunggu pihak kepolisian bekerja, umat Katolik diharapkan bijak dan hati-hati, tidak terhasut, serta tidak terprovokasi dalam menyikapi peristiwa ini,” kata Suparman dikutip dalam laman resmi kemenag, Rabu (8/5/2024).
Menurut Suparman, pertemuan digelar untuk menciptakan suasana kondusif dan damai di tengah masyarakat. Umat Katolik diharapkan untuk bijak dan hati-hati menyikapi hal ini.
"Saya mengajak umat Katolik untuk terus menjaga kedamaian, semangat toleransi, dan kerukunan antarumat beragama," katanya.
Dia pun mengaku akan terus memberikan dukungan dan kerja sama guna menjaga keamanan bersama. Serta berharap agar peristiwa ribut antarwarga tidak terulang.
"Saya akan memberikan dukungan serta kerja sama dalam rangka menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat," tuturnya.
