BANDARLAMPUNG - Dinas Kesehatan Lampung mencatat ada 3.316 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di 15 kabupaten dan kota dalam provinsi itu sejak Januari hingga April 2024. Sedikitnya 12 orang meninggal dunia.
Berdasarkan data tersebut, ada kenaikan 4 kali lipat jumlah kasus DBD di Lampung dibandingkan periode yang sama pada 2023 yang hanya 907 kasus.
Kepala Bidang Pencegahan Penyakit Dinas Kesehatan Lampung, Dr. Lusi Darmayanti, MPH mengatakan bahwa tren kenaikan kasus DBD dipicu karena adanya faktor perubahan cuaca.
BACA JUGA:
Peningkatan risiko penularan dengue di Lampung dipengaruhi oleh fenomena El Nino pada 2023 dan perubahan iklim di 2024 dengan curah hujan yang tinggi, mengakibatkan penyeberan wabah semakin meluas.
Berdasarkan data 15 kabupaten dan kota di Lampung dari Januari hingga 28 April 2024, tercatat ada 3.316 kasus DBD dengan 12 orang di antaranya meninggal dunia.
BACA JUGA:
Paling banyak di Kabupaten Lampung Utara dengan 700 kasus DBD, disusul Lampung Tengah 602 kasus dan Lampung Timur 498 kasus. Kabupaten Tulang Bawang paling sedikit yakni 63 kasus.
Dinas Kesehatan Lampung mengimbau warga untuk mengantisipasi sejak dini jangkitan wabah DBD akibat gigitan nyamuk aedes aegypti, dengan memeriksa kesehatan menggunakan fasilitas kesehatan baik puskesmas maupun rumah sakit pemerintah agar tidak terlambat dalam penanganan medis yang bisa mengakibatkan kematian.
Warga juga dihimbau untuk melakukan M3 plus yaitu menguras, menutup dan mengubur tempat-tempat perindukan nyamuk di lingkungan rumah, seperti pot bunga yang tergenang air atau tempat genangan air lainnya di sekitar lingkungan rumah. Langkah ini diakui sangat penting untuk mencegah merebaknya wabah demam berdarah dengue.
Berikut data kasus DBD di 15 kabupaten dan kota di Provinsi Lampung :
- Lampung Utara : 700 dengan angka kematian 2 kasus
- Lampung Tengah : 602 kasus dengan angka.kematian 1 kasus
- Lampung Timur : 498 kasus dengan angka kematian 2 kasus
- Pringsewu : 265 kasus dengan angka.kematian 3 kasus
- Tulang Bawang Barat : 171 kasus
- Metro : 167 kasus
- Lampung Barat : 143 kasus
- Pesisir Barat : 140 kasus dengan angka.kematian 3 kasus
- Pesawaran : 131 kasus
- Mesuji : 91 kasus dengan angka kematian 1 kasus
- Tanggamus : 89 kasus
- Way Kanan : 89 kasus
- Bandar Lampung : 86 kasus
- Lampung Selatan : 80 kasus
- Tulang Bawang : 63 kasus
(Salman Mardira)