Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Kemenag: Siaran Keagamaan Perkuat Pemahaman dan Praktik Moderasi Beragama

Fahmi Firdaus , Jurnalis-Kamis, 09 Mei 2024 |21:55 WIB
Kemenag: Siaran Keagamaan Perkuat Pemahaman dan Praktik Moderasi Beragama
Foto: dok Kemenag
A
A
A

JAKARTAKementerian Agama dan Komisi Penyiaran Indonesia menggelar Anugerah Syiar Ramadan 2024. Acara tersebut merupakan ajang pemberian penghargaan bagi program siaran keagamaan terbaik di bulan Ramadan.

Ajang bakat RCTI - Hafiz Indonesia 2024 dan animasi asing Upin Ipin MNC TV masuk dalam daftar pemenang Anugerah Syiar Ramadan 2024.

Direktur Penerangan Agama Islam, Ditjen Bimas Islam, Ahmad Zayadi mengatakan, Anugerah Syiar Ramadan 2024 memiliki tema "Merajut Persatuan Melalui Siaran Ramadan yang Menyejukkan”. Tema tersebut, menurutnya, mendorong lembaga penyiaran dalam menyuguhkan program siaran berkualitas yang menyejukkan dan sehat di bulan Ramadan.

“Anugerah Syiar Ramadan ini digelar untuk meningkatkan kesadaran lembaga penyiaran dalam menyuguhkan program siaran yang tidak hanya sehat, tapi juga berkualitas,” ujar Zayadi kepada wartawan di Jakarta, Kamis (9/5/2024).

“Kita ingin program siaran keagamaan yang mampu memperkuat pemahaman dan praktik keagamaan yang moderat, tentu dengan wawasan kebangsaan yang kuat,”sambungnya.

Sementara itu, Kasubdit Seni Budaya dan Siaran Keagamaan Islam, Wida Sukmawati menyampaikan, gelaran Anugerah Syiar Ramadan tahun ini melibatkan 394 program siaran. Angka itu mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya yang mencapai 303 program.

“Antusiasme peserta Anugerah Syiar Ramadan tahun ini cukup tinggi. Ada peningkatan sekitar 90 program, yang mendaftar juga berasal dari 80 lembaga penyiaran TV dan radio. Sementara itu untuk program siaran kurang lebih berjumlah 300 program,” jelas Wida.

Wida mengungkapkan, proses penilaian dilakukan Tim Juri yang terdiri dari Komisi I DPR RI, Komisioner KPI Pusat, Majelis Ulama Indonesia, Kemenag, serta Organisasi masyarakat seperti Fatayat Nahdlatul Ulama dan Nasyiatul Aisyiyah.

Dewan juri memiliki kriteria penilaian yang diterapkan, seperti harus memenuhi pedoman penyiaran, waktu penyiaran harus tayang saat bulan Ramadan 2024, selaras dengan semangat Ramadan, tidak pernah mendapatkan sanksi dari KPI, dan program siaran baru atau kemas ulang.

“Juri yang menilai dalam ajang ini memiliki kompetensi yang dapat dipercaya dan dipertanggung jawabkan. Sudah menjadi kepastian penilaian yang diberikan obyektif dan independen, sehingga program siaran yang mendapat anugerah merupakan program terbaik dari yang terbaik,” tutup Wida.

(Fahmi Firdaus )

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement