Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Penyergapan Mobil Tahanan Si Lalat Tewaskan 2 Sipir Penjara, Presiden Prancis Tegaskan Buru Pelaku

Susi Susanti , Jurnalis-Rabu, 15 Mei 2024 |09:43 WIB
Penyergapan Mobil Tahanan <i>Si Lalat</i> Tewaskan 2 Sipir Penjara, Presiden Prancis Tegaskan Buru Pelaku
Penyergapaan mobil tahanan Si Lalat, 2 petugas sipir tewas (Foto: Evenig Satndard)
A
A
A

PRANCIS - Dua petugas penjara Prancis tewas dalam penyergapan di sebuah mobil van tahanan dekat Rouen di Normandia.

Tahanan Mohamed Amra yang dijuluki sebagai "Si Lalat" diketahui sedang dibawa dari pengadilan ke penjara ketika sebuah mobil menabrak mobil van penjara di pintu tol.

Orang-orang bersenjata kemudian melepaskan tembakan ke arah petugas penjara, yang mengakibatkan dua petugas tewas dan dua lainnya luka parah.

Beberapa ratus petugas polisi dan polisi telah dikerahkan untuk melakukan perburuan.

Presiden Prancis Emmanuel Macron menulis di X bahwa segala sesuatunya dilakukan untuk menemukan pelakunya.

Jaksa mengidentifikasi narapidana yang dibebaskan sebagai Mohamed Amra, lahir pada tahun 1994.

Amra dihukum karena perampokan pada 10 Mei dan telah didakwa oleh jaksa di Marseille atas penculikan yang menyebabkan kematian.

Narapidana berusia 30 tahun tersebut dikatakan memiliki hubungan dengan sebuah geng di kota selatan Marseille, yang dilanda kekerasan geng terkait narkoba.

Pada saat penyergapan yang menyebabkan pelariannya, dia dibawa kembali ke penjara di kota Évreux setelah menghadiri sidang pagi di Rouen.

Penyergapan terjadi sekitar pukul 11:00 (09:00 GMT) di dekat pintu tol di jalan raya A154.

Menurut Menteri Kehakiman Prancis Eric Dupond-Moretti, para petugas ditembak dengan senjata berat oleh kaki tangan tahanan.

Para penyerang melarikan diri dengan sebuah mobil yang diyakini polisi telah mereka temukan, ditinggalkan di dekat gerbang tol tempat penyerangan terjadi.

Penghalang jalan telah dipasang di seluruh barat laut Prancis, dan polisi menindaklanjuti setiap informasi yang diberikan.

Berbicara kepada media setelah pertemuan unit krisis, Dupond-Moretti membenarkan bahwa dua petugas telah tewas.

“Yang satu meninggalkan seorang istri dan dua orang anak yang seharusnya dua hari lagi merayakan ulang tahunnya yang ke-21. Yang satu lagi meninggalkan seorang istri yang sedang hamil lima bulan,” ujarnya, dikutip BBC.

“Semuanya, dan maksud saya segalanya akan dilakukan untuk menemukan pelaku kejahatan keji ini,” lanjutnya. Dia menambahkan bahwa para pelakunya adalah orang-orang yang nyawanya tidak ada nilainya.

“Mereka akan ditemukan dan dihukum dengan cara yang proporsional dengan kejahatannya,” katanya.

(Susi Susanti)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement