Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Genggam Tasbih dan Menangis, Warga Iran Berdoa untuk Keselamatan Presiden Raisi Usai Helikopternya Jatuh

Susi Susanti , Jurnalis-Senin, 20 Mei 2024 |07:20 WIB
Genggam Tasbih dan Menangis, Warga Iran Berdoa untuk Keselamatan Presiden Raisi Usai Helikopternya Jatuh
Genggam tasbih dan menangis, warga Iran berdoa untuk keselamatan Presiden Raisi usai helikopternya jatuh akibat cuaca buruk (Foto: Reuters)
A
A
A

IRAN – Jatuhnya helikopter yang membawa Presiden Iran Ebrahim Raisi dan jajaran menterinya memberi kabar duka bagi warga Iran.

Di Teheran, sekelompok pria terlihat berlutut di pinggir jalan sambil menggenggam tasbih dan menonton video Raisi yang sedang salat di dalam pesawat, beberapa di antara mereka tampak menangis.

“Jika sesuatu terjadi padanya, kami akan patah hati,” kata salah seorang pria, Mehdi Syedi.

“Semoga doanya berhasil dan semoga dia kembali ke pelukan bangsa dengan selamat,” lanjutnya.

Baik IRNA maupun TV pemerintah tidak memberikan informasi apa pun tentang kondisi Raisi beberapa jam setelahnya. Namun, kelompok garis keras mendesak masyarakat untuk mendoakannya. TV pemerintah menayangkan gambar ratusan jamaah, beberapa dengan tangan terulur untuk berdoa, berdoa di Tempat Suci Imam Reza di kota Masyhad, salah satu situs paling suci Islam Syiah, serta di Qom dan lokasi lain di seluruh negeri. Saluran utama televisi pemerintah menayangkan doa-doa tersebut tanpa henti.

Dalam komentar yang disiarkan di TV pemerintah, Menteri Dalam Negeri Ahmad Vahidi mengatakan Presiden dan para menterinya sedang dalam perjalanan kembali dengan beberapa helikopter dan salah satu helikopter terpaksa melakukan pendaratan darurat karena cuaca buruk dan kabut.

“Berbagai tim penyelamat sedang dalam perjalanan ke wilayah tersebut tetapi karena cuaca buruk dan kabut, mungkin perlu waktu bagi mereka untuk mencapai helikopter,” terangnya.

IRNA menyebut kawasan tersebut sebagai “hutan” dan wilayah tersebut juga dikenal bergunung-gunung. TV pemerintah menayangkan gambar SUV yang melaju melalui kawasan hutan dan mengatakan mereka terhambat oleh kondisi cuaca buruk, termasuk hujan lebat dan angin. Tim penyelamat terlihat berjalan di tengah kabut dan kabut.

Juru bicara layanan darurat Babak Yektaparast mengatakan kepada IRNA, sebuah helikopter penyelamat mencoba mencapai daerah yang diyakini pihak berwenang sebagai tempat helikopter Raisi berada, tetapi tidak dapat mendarat karena kabut tebal.

Menjelang malam, kementerian pertahanan Turki mengumumkan bahwa mereka telah mengirimkan kendaraan arial tak berawak dan bersiap mengirim helikopter dengan kemampuan penglihatan malam untuk bergabung dalam upaya pencarian dan penyelamatan.

Jauh setelah matahari terbenam, juru bicara pemerintah Iran Ali Bahadori Jahromi mengakui bahwa pihaknya mengalami kondisi yang sulit dan rumit dalam proses pencarian helikopter tersebut.

“Merupakan hak masyarakat dan media untuk mengetahui pemberitaan terkini mengenai kecelakaan helikopter yang dialami presiden, namun mengingat koordinat lokasi kejadian dan kondisi cuaca, 'belum ada' kabar baru apapun hingga saat ini,” cuitnya di platform sosial X.

“Pada saat-saat seperti ini, kesabaran, doa, dan kepercayaan pada kelompok bantuan adalah jalan ke depan,” lanjutnya.

(Susi Susanti)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement