“Saya tidak bisa berspekulasi tentang apa yang mungkin menjadi penyebabnya,” tambahnya.
Kecelakaan ini terjadi di saat meningkatnya perbedaan pendapat di Iran mengenai serangkaian krisis politik, sosial dan ekonomi. Para ulama penguasa Iran menghadapi tekanan internasional atas sengketa program nuklir Teheran dan semakin dalamnya hubungan militer dengan Rusia selama perang di Ukraina.
Meski begitu, Austin mengecilkan kekhawatiran AS bahwa kecelakaan itu mungkin mempunyai implikasi keamanan langsung di Timur Tengah.
“Saya belum melihat dampak keamanan regional yang lebih luas pada saat ini,” katanya.
Berdasarkan konstitusi Republik Islam, pemilihan presiden baru harus diadakan dalam waktu 50 hari.
Suzanne Maloney, seorang pakar Iran di lembaga pemikir Brookings Institution, mengatakan Khamenei dan dinas keamanan Iran akan berusaha menghindari persepsi kerentanan selama masa transisi.
“Sebagai akibatnya, saya memperkirakan Iran akan menjadi reaktif dan gelisah, yang mungkin akan lebih menghindari risiko dalam waktu dekat, namun secara paradoks akan lebih berbahaya jika mereka bersikap defensif,” ujarnya.
(Susi Susanti)