Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Investigasi Jatuhnya Helikopter Presiden Iran Munculkan Pertanyaan, Penyelidik Belum Bisa Tentukan Penyebabnya Kecelakaan

Rahman Asmardika , Jurnalis-Kamis, 30 Mei 2024 |07:18 WIB
Investigasi Jatuhnya Helikopter Presiden Iran Munculkan Pertanyaan, Penyelidik Belum Bisa Tentukan Penyebabnya Kecelakaan
Helikopter yang membawa Presiden Iran Ebrahim Raisi tinggal landas dari perbatasan Iran-Azerbaijan, 19 Mei 2024. (Foto: Ali Hamed Haghdoust/IRNA/WANA via Reuters)
A
A
A

TEHERAN - Penyelidik Iran belum mengetahui penyebab jatuhnya helikopter yang menewaskan Presiden Ebrahim Raisi, namun mengesampingkan adanya sabotase, lapor stasiun televisi negara IRIB pada Rabu, (29/5/2024).

Helikopter Bell 212 buatan Amerika Serikat (AS) yang membawa Raisi dan Menteri Luar Negeri Hossein Amirabdollahian jatuh pada 19 Mei di provinsi Azerbaijan Timur, Iran, menewaskan semua orang di dalamnya. Staf Umum militer Iran ditugaskan untuk menyelidiki penyebabnya.

“Ledakan yang mungkin terjadi akibat sabotase selama penerbangan, atau beberapa detik sebelum tabrakan dengan lereng bukit telah dikesampingkan,” demikian pernyataan yang dikeluarkan Staf Umum, seperti dilansir IRIB.

Setelah memeriksa dokumen dan catatan terkait pesawat kepresidenan, “tidak ditemukan cacat yang dapat mempengaruhi kecelakaan dalam hal perbaikan dan pemeliharaan,” tambah militer. Demikian pula, berat helikopter saat lepas landas “dalam batas yang diizinkan”.

Helikopter kepresidenan terakhir kali berkomunikasi dengan dua pesawat lainnya dalam kelompok tersebut 69 detik sebelum kecelakaan fatal tersebut, dan belum mengirimkan sinyal darurat, menurut laporan tersebut. Masalah dengan radio juga telah dikesampingkan, karena dua helikopter yang tersisa terus berkomunikasi, sementara “tidak ada jejak peperangan elektronik” yang terdeteksi di antara sisa-sisa pesawat kepresidenan.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement