 
                
JAKARTA - Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri, Mukti Juharsa menegaskan, terus memburu buron kelas kakap Fredi Pratama bersembunyi di pedalaman Thailand.
Berikut fakta-faktanya:
1. Fredy Utama Berada di antara Thailand dengan Burma
Mukti mengatakan, pihaknya terus melakukan pengejaran dalam kasus Fredy Pratama. Pihaknya juga menjalin komunikasi antar kepolisian Thailand untuk melakukan pendalaman.
"Kalau Fredy Pratama, sejauh ini pendalamannya (polisi Thailand), informasi dari mereka, dan dari kita juga sudah lidik mereka masih di wilayah perbatasan antara Thailand dan Burma," kata Mukti di Bareskrim, Senin 3 Juni 2024.
2. Polri Tangkap Chaowalit Thongduang
Chaowalit Thongduang alias Sulaiman ditangkap di Indonesia ternyata ketua gangster nomor satu yang memiliki wilayah kekuasaan di Thailand. Buronan nomor 1 di Thailand itu kabur dari penjara dengan membunuh anggota polisi Thailand saat dibawa ke rumah sakit untuk pengobatan gigi.
Kabareskrim Mabes Polri Komjen Pol Wahyu Widada mengatakan, penangkapan terhadap Chaowalit merupakan bentuk kerjasama dengan pemerintahan Thailand. Penangkapan itu setelah pihaknya nerima red notice control.
"Menangkap seorang buron dari pemerintah Thailand, ini adalah salah satu bentuk kerjasama implementasi langsung dari kerjasama ini," kata Wahyu, Minggu 2 Juni 2024.
3. Barter Fredy Pratama dengan Chaowalit Thongduang
Mukti mengatakan, setelah melakukan penangkapan terhadap buronan Chaowalit Thongduang alias Sulaiman ini pihaknya akan menuju ke Thailand.
Divisi Hubungan Internasional Kepolisan Republik Indonesia bersama Direktorat Narkoba Bareskrim Polri akan menuju ke Thailand untuk melakukan penangkapan.
"Sudah ada Pak Audie Latuheru dari Hubinter yang akan diberangkatkan dengan Wadir Narkoba ke Thailand, bersama rombongan untuk membicarakan lagi masalah pemulangan Fredi Pratama ke Indonesia. Mudah-mudahan berhasil ya," ujarnya.
Mantan Direktur Narkotika Polda Metro Jaya itu berharap, dengan ditangkapnya buron kelas satu Chaowalit Thongduang, negara Thailand membalas budi dengan menangkap Fresdi yang juga merupakan buron kelas satu di Indonesia.
"Ada ubi ada talas, ada budi ada balas dong. Kita minta juga demikian dong. Dia kan gembong besar, Fredy juga gembong besar, ya saling tukar saja barter. Itu yang kita inginkan," pungkasnya.
(Arief Setyadi )