Rinciannya tempat pemotongan hewan tersebut, sebanyak 131 Rumah Potong Hewan (RPH) dan 30.168 tempat di luar RPH yang telah mendapatkan izin dari pejabat berwenang di kabupaten/kota setempat untuk melakukan penyembelihan hewan. Karena selain RPH, pemotongan hewan kurban juga biasanya dilakukan di sejumlah pesantren dan masjid.
"Dalam persiapan menjelang Idul Adha ini, kita mengecek kembali keberadaan RPH yang resmi, yang telah mendapat izin, dan juga memberikan juru sembelih yang berstandar. Ini bagian dari memastikan bahwa masyarakat yang menerima kurban terjamin keamanannya," katanya.
Pj Gubernur Adhy meninjau hewan kurban di Lamongan. (Foto: dok Pemprov Jatim)
Lebih lanjut, guna menjamin keamanan dan kesehatan hewan kurban, dikerahkan sebanyak 153 petugas pemeriksa hewan kurban. Petugas ini terdiri dari pengawas bibit ternak dan pengawas mutu pakan untuk memeriksa kelayakan ternak kurban di tempat penjualan hewan kurban, dan 1.623 petugas pemeriksa kesehatan.
Selain meninjau, Pj Gubernur Adhy juga membeli beberapa ekor sapi tambahan yang akan dikirim ke pesantren-pesantren yang masih kekurangan hewan kurban. Terdapat juga sapi yang sudah dipesan oleh Presiden Joko Widodo dengan spesies campuran sapi lokal dan Mongolia.
"Kami juga tadi memberikan tambahan untuk membantu beberapa pesantren. Sapi yang dibeli oleh Pak Presiden di wilayah Jatim juga ada di sini," katanya.
Usai peninjauan, Adhy berharap perayaan Hari Raya Idul Adha dapat berjalan lancar, serta semua hewan kurban yang disembelih dan dibagikan dagingnya terjamin kesehatannya.